gadis menyebalkan

110 19 24
                                    

Bagian duanya

***


Bima tengah sibuk dengan laptop dan beberapa berkas di meja ruang tengah, lengkap dengan kacamata bening yang bertengger pada hidung mancungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima tengah sibuk dengan laptop dan beberapa berkas di meja ruang tengah, lengkap dengan kacamata bening yang bertengger pada hidung mancungnya. sudah beberapa jam setelah makan malam, pemuda itu terus sibuk sendiri. Bahkan mengabaikan Nara yang sedari tadi duduk di sampingnya dan hanya membolak-balik halaman novel yang tidak benar-benar dia baca.

Gadis itu meletakkan novel ditangannya sambil berdecak "ck,  aku mau makanan minimarket" celetuknya tiba-tiba.

Bima menoleh dengan kedua alis yang bertaut "kamu mau makan lagi? tadi kan udah makan sayang?"

"ck, kakak nggak mau anter? yaudah aku pergi sendiri" Nara sudah berdiri dan melangkah pergi menuju pintu utama.

Buru-buru Bima menutup laptopnya dan menyusul Nara yang belum jauh melangkah "kamu yakin mau makan lagi? selarut ini?" tanya Bima memastikan, yang di jawab Nara dengan anggukan kepala.

"ya sudah, kamu tunggu sebentar. aku ambil jaket dulu buat kamu, aku nggak mau kamu masuk angin" Tak lama Bima kembali, lalu memakaikan jaket untuk Nara .

"Ayo..!!" ajak Bima sambil menggandeng tangan Nara.

"aku nggak mau naik mobil" Nara bersedekap dada sambil mencebik saat Bima membuka kan pintu mobil untuknya.

lagi-lagi pemuda itu mengerutkan keningnya "kamu mau naik motor?" Gadis itupun mengangguk.

Menghela nafas samar, Karena sedikit heran dengan sikap Nara yang lebih manja akhir-akhir ini, bahkan Bima sering dibuat pusing karena gadis itu akan benar-benar kesal dan ngambek jika ke inginannya tidak dituruti.

"sepertinya ini sudah dekat dengan jadwal bulanannya.

huufftthhh,, sabar Bima, hanya beberapa hari saja dia akan menyebalkan seperti ini"  pikirnya dalam hati.

Mencoba tetap tersenyum, Bima kembali masuk kedalam rumah untuk menukar kunci kendaraan.

"oke nyonya Bimantara, kita berangkat sekarang. silahkan naik" perintah Bima setelah mengeluarkan motor sport mendiang ayah Nara dari garasi.

"aku mau nyetir, kakak bonceng aja"

"kk-kkamu? sayang, kan aku cowok, masak kamu yang bawa motor sih? jangan donk, aku berat lho" 

"aku mau nyetir, kalo kakak nggak mau bonceng yaudah, aku jalan sendiri aja"

"astaga Nara, yaudah iya. tapi ini jaketnya di sletingin dulu nanti kamu kedinginan" kata Bima yang mau tidak mau mengalah, karena tidak ingin Nara kesal.

Mereka akhirnya berkendara menuju minimarket, jangan lupakan cara berkendara Nara yang benar-benar sukses membuat Bima jantungan dan berpegangan erat pada pinggang gadis itu.

Siapa yang mengira Nara akan kembali mengendarai motor setelah mengalami kecelakaan fatal? Bahkan Bima pikir Nara sudah trauma dan tidak akan mengendarainya lagi. Ternyata pemikirannya salah.

Mereka sudah berada di minimarket, dan kini keduanya tengah duduk pada meja yang berada didepan teras minimarket itu.

Bima mengamati berbagai makan dan minuman yang Nara beli, bahkan pemuda itu sudah merasa kenyang hanya dengan mengamati Nara yang sedang makan dengan lahapnya "kamu yakin bisa menghabiskannya?" 

Gadis itu mengangguk " aku bahkan masih menunggu satu porsi odeng, nanti di anter kesini sama mbaknya" jawab Nara, cuek.

"astaga, kamu malam-malam makan sebanyak ini. kamu bisa gendut lho sayang" Ucapan Bima seketika membuat Nara berhenti mengunyah dan meletakkan sendok mie instan ditangannya. 

Gadis itu menatap Bima dengan mata berkaca-kaca. "Jadi kakak nggak sayang aku lagi kalo aku gendut? kakak jahat..!!

kalo gitu aku nggak mau makan lagi, biarin aja aku kurus kering. Itu yang kakak mau kan?"rengek Nara dengan air mata berderai, sukses membuat Bima kelabakan.

"astaga, nggak gitu Nara. 

aku cuma nggak mau kamu ngomel-ngomel lagi karena badan kamu gendutan, kaya sebelum resepsi kemarin" jelas Bima, namun Nara justru merengek semakin keras.

"jadi kakak juga anggep aku gendutan, bahkan sebelum resepsi kemarin? huuaaaaa..kakak jahat, kakak udah nggak sayang lagi kan sama aku?."

"ya ampun sayang, enggak kamu nggak gendut kok.

kamu langsing, badan kamu udah kaya dewi aprodhite, cantik banget lagi. 

Nggak mungkin aku nggak sayang lagi sama kamu? Mana bisa, kamu lupa aku hampir gila waktu kamu nggak bangun-bangun waktu itu.

udah donk jangan ngambek terus.

yaudah-yaudah, kamu boleh makan apa aja. terserah kamu.

kamu mau pesan apa lagi? Kamu boleh beli semuanya. 

Tapi jangan ngambek lagi ya. hmmm.." Bujuk Bima sambil menangkup kedua pipi Nara dan menghapus lembut air mata dipipi gadis itu.

"Bener ya.." Jawab Nara, sambil menarik ingusnya yang hampir keluar. 

"iya sayang, pesan semua yang kamu mau"

"mau es krim lagi boleh?"

"iya.." jawab Bima, sambil menyelipkan anak rambut Nara kebelakang telinga,

"soda..?"

"satu botol kecil, boleh"

"mie cup lagi juga boleh"

"mie cup? ini aja belum habis lho sayang"  Bima menunjuk kemasan mie cup di depan mereka.

"nggak boleh??" tanya Nara dengan tatapan menyelidik.

Bima memijat pangkal hidungnya "astaga.."  kemudian menghela nafas untuk menekan emosinya.

"oke, kamu boleh pesan mie cup lagi. tapi kamu cuma boleh makan setengahnya, mengerti??"

Seketika gadis itu tersenyum cerah dan mengangguk, lalu berhambur masuk kedalam minimarket untuk memesan makanan lagi, sementara Bima hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan istri kecilnya yang begitu kegirangan saat keinginannya dituruti.

"Ya Tuhan, tolong tambahin lagi kesabaranku untuk menghadapinya"  kata pemuda itu sambil mengusap dada, kemudian tersenyum lembut memandangi wajah penuh semangat Nara dari balik dinding kaca minimarket.

"Dan juga, tolong beri aku banyak jalan untuk membuatnya bahagia" lanjutnya, kali ini dengan senyum paling tulus dari bibirnya.

Tak lama Nara kembali, namun gadis itu berhenti sejenak didepan pintu minimarket untuk memasukan sesuatu kedalam saku jaket yang dia kenakan.

Entah apa yang dia sembunyikan, sepertinya Nara tidak ingin Bima tau benda apa yang diam-diam dia beli.


***

kayaknya kalo cowok lain, udah di sleding nih cewe model Nara gini. 

jangan begitu ya kalian, kecuali kalo udah nemu Bima versi kalian. wkwkwk..

udah lanjut aja yuk..!!

***

btw, makasih dukungan votes dan komennya ya..

-author-


PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang