prolog

429 40 15
                                    

hai guys..!!

habis nulis anna yang sedingin es kutub dan regan yang bucin akut, 

author pengen healing dengan nulis cerita tentang persahabatan duo cewek prik dan mas-mas ganteng yang kalem-kalem bar-bar.

nggak janji bakal ber-episode panjang sih, soalnya author suka pesimis diawal penulisan.wkwkwkwk..

tapi semoga tetap bisa menghibur.

***

ingat,,!! wajib follow sebelum baca ya. hehehe..

***

Seorang gadis muda tengah berjongkok sambil mencabut rerumputan yang menumbuhi badan makam dengan wajah kesal bercampur sendu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang gadis muda tengah berjongkok sambil mencabut rerumputan yang menumbuhi badan makam dengan wajah kesal bercampur sendu.

"ck,,ayah nih..

Yang bener aja donk yah.

Masak surat wasiat ayah isinya nyuruh nara nikah sih?

Bukannya ninggalin sertifikat gedung atau saldo rekening yang banyak malah ninggalin nama calon suami, emang nara jelek banget apa sampe calon suami aja dicariin sama ayah?"

Gadis itu menggerutu dengan tangan yang terus mencabuti rerumputan dengan wajah kesal.

"bun, omelin si ayah tuh bun..!!

Masak anak gadis bunda yang cantik ini di jodohin sih bun?

Mana jauh banget lagi umurnya sama nara, duh nggak kebayang kalo nara harus nikah sama om-om.

Jangan-jangan tu cowok kumisan, atau mukanya tua?

Hueee,,,,nara nggak mau bunda..!!" gadis itu merajuk entah pada siapa.

"tunggu-tunggu, jangan-jangan bunda juga udah tau rencana ayah ini ya?

Wah bener-bener ya ayah sama bunda ini, tidak berperi ke-anakan." Kini gadis itu tampak mengomel sambil mengerucutkan bibirnya.

Sesaat setelahnya gadis itu tampak berhenti bicara dan memandang sendu dua nisan dihadapannya lalu menghela nafas pelan.

"tapi,,

Ayah sama bunda pasti mikirin yang terbaik kan buat nara?

Kalian nggak akan jerumusin nara kan?

Apa orang itu bener-bener yang terbaik menurut kalian?

Tapi nara masih mau kuliah yah, masak nara harus nikah sih? Ck,,,"

Gadis itu membelai salah satu batu nisan dengan tatapan kosong dan sendu lalu tiba-tiba mengambil sebuah buku rekening dari saku seragamnya dan memandangi nominal angka yang tertera pada halaman terakhir buku itu yang sepertinya hanya cukup untuk menanggung hidupnya selama beberapa bulan kedepan.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang