perhatian tak terduga

125 20 9
                                    


part 2 untuk minggu ini.

Happy reading..!

***


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dengan kegugupan yang sama Meski sudah lebih dari sekali terjadi, renata mengerjap dan menelan ludah kasar saat matanya bertemu dengan sorot dingin dari mata jaka.

Meraih bahu renata dan mendorong pelan tubuh gadis itu untuk menjauh dari tubuhnya, kemudian berdecak. "ada pelanggan tuh"

"ii-iiya.." jawab renata lalu berlalu pergi setelah fokusnya benar-benar kembali.

Saat itulah jaka melihat bima dan nara "hei ra.."

"hei ka, baru balik nge-job?" tanya nara santai

Pemuda itu mendudukkan diri pada bangku bekas renata kemudian menghela nafas kasar "job apanya? Gue dari sekolah adek gue, ada rapat wali" jawab jaka

Sedari tadi bima hanya diam sambil memainkan ponselnya saat nara mengobrol dengan jaka, entah sengaja memberi waktu pada mereka untuk mengobrol atau merasa cemburu. Yang pasti pemuda itu tampak kurang tertarik untuk berbaur.

"cowok lo ra?" tanya jaka dengan kedua alis terangkat.

Tertawa kaku lalu melirik bima yang sepertinya turut menunggu jawaban nara.

"mm-mmasa depan" jawab nara ragu sambil menggaruk tengkuknya..

Mendengar jawaban ambigu nara membuat bima tersenyum samar karena merasa senang sebab nara tidak berbohong tentang hubungan keduanya meskipun gadis itu tidak secara gamblang menjelaskan status mereka yang sebenarnya. sementara jaka tampak tertawa kecil karena jawaban nara yang terkesan bucin akut itu.

saat itulah bima meletakkan ponselnya dan tersenyum pada jaka saat pemuda itu mengulurkan tangannya.

"jaka"

"bima"

Mereka bersalaman dan saling berbalas senyum, saat itulah renata datang membawa lemontea pesanan bima.

"nih kak pesenannya"

"thanks" jawab bima.

Nara menarik lengan renata untuk duduk disisinya "duduk sini lagi aja ta, lo kelar jam berapa?"

"kalau sesuai jadwal sih jam 7, nggak tau juga kalau nanti ada orang yang tiba-tiba nyuruh gue lembur misal kedai tiba-tiba makin rame " jawab renata sambil melirik jaka.

"Gila, jahat banget lo ka.

Minim lo kasih dia remisi dikitlah, kasian tau dia udah nggak pernah ikut klub skate dua minggu ini. Mana tiap pulang kerja nelpon gue lagi nangis-nangis, capek katanya ka." bela nara jujur dengan sedikit bumbu kalimat dramatis yang sontak membuat renata malu setengah mati..

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang