kisah bersama ayah (3)

115 17 31
                                    


spesial karena author nambahin satu part lagi untuk minggu ini.

selamat membaca.

***

Flashback 3 <<

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Flashback 3 <<

Nara meletakkan asal gitarnya dilantai panggung caffe dan berhambur keluar dengan langkah terburu-buru, meninggalkan tanggung jawab pekerjaannya yang belum selesai dia tunaikan, setelah menerima panggilan dari sang paman yang mengabarkan bahwa ayahnya yang tengah sakit keras keadaannya semakin menurun.

Gadis itu segera mengendarai motor sport ayahnya secara ugal-ugalan, tanpa peduli keselamatan dan caci maki pengendara lain yang terganggu karena cara berkendaranya yang membahayakan.

Tak butuh lama, nara sudah tiba dirumah sakit tempat ayahnya dirawat. Dengan langkah yang sedikit gemetaran gadis itu berjalan gontai saat melihat paman dan bibinya saling berpelukan didepan pintu sebuah kamar rawat dengan raut wajah sendu. 

Tanpa menghiraukan keberadaan mereka gadis itu langsung masuk kedalam ruang rawat itu dan mendapati ayahnya tengah berbaring lemah dengan selang infus dan alat bantu pernafasan yang terpasang dihidungnya.

Perlahan nara berjalan mendekat dan meraih telapak tangan dannar yang masih terlelap untuk dia genggam, hingga air mata nara yang menetes di atas punggung tangan dannar membangunkan pria itu.

"kamu kok disini? Bukannya kamu lagi manggung sayang? " Tanya dannar dengan suara lemah.

Mencoba terlihat kuat nara memaksakan bibirnya untuk tersenyum.

"Nggak yah bosen, nara pengen disini aja sama ayah"

"Dasar..!!"lirih dannar hampir tanpa suara.

"Biarin aja ah, nara lagi pengen deket-deket sama ayah"

Dannar hanya tersenyum lembut dengan mata yang sesekali mengerjap.

"Ayah geseran donk, nara mau tiduran juga" Rengek nara yang langsung di indahkan oleh dannar meski pria itu tidak benar-benar bergeser karena tubuhnya yang lemah.

Tanpa sungkan gadis itu merebahkan diri disisi ayahnya menggunakan sebelah lengan dannar sebagai bantal dan memiringkan tubuhnya untuk memeluk tubuh kurus pria itu

"Enak deh dipeluk sama ayah, 

hmmm...Badan ayah harum terus soalnya. "

Mendengarnya membuat dannar tertawa kecil sambil mengeratkan tangannya untuk memeluk tubuh putrinya dan mengusap lembut kepala dan punggung gadis itu.

"Oh ya? Nanti juga kamu lupa sama wangi ayah kalau udah punya pasangan "

"Eeii.. ? Mana mungkin nara lupa sama ayah? 

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang