pembicaraan random

170 26 8
                                    


hey yooww, author come back..!!

seperti  biasa sebelum lanjut baca author mau ingetin buat follow dulu dan jangan sungkan buat ninggalin jejak votes dan komen yupzz..

happy reading..!!!

***



Nara dan renata tengah duduk pada sebuah bangku disalah satu sudut restoran, keduanya sedang menikmati makanan yang mereka pesan sambil mengobrol ringan seusai menyelesaikan seluruh syarat pendaftaran setelah dinyatakan diterima di universitas yan...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara dan renata tengah duduk pada sebuah bangku disalah satu sudut restoran, keduanya sedang menikmati makanan yang mereka pesan sambil mengobrol ringan seusai menyelesaikan seluruh syarat pendaftaran setelah dinyatakan diterima di universitas yang sama..

"gara-gara calon laki lo nih, gue jadi terpaksa ambil jurusan ini juga. Sial..!" gerutu renata dengan mulut penuh dan wajah kesal.

"siapa juga yang nyuruh elo ikut ambil jurusan ini pea" sahut nara sambil tertawa kecil

"eeiii,, kita ini soulmate.

Jadi harus selalu bersama cuy, lagian kalo kita beda jurusan nanti gue ngandelin siapa kalo ada tugas yang susah?"

"soulmate apaan? Yang ada lo Cuma manfaatin gue doank, dasar betet" sambar nara seraya menggeplak pelan kepala renata.

"jenong, pliss deh.

Gue ini Cuma ngebantu mengasah kecerdasan elo itu, dengan elo mengerjakan tugas lebih sering. Kemampuan lo juga makin meningkat" bela renata dengan ekspresi jahil, yang direspon nara dengan lirikan sinis dan bibir mencebik.

Renata memang sering memohon pada nara untuk membantunya mengerjakan tugas sekolah, bukan sebagai bentuk pemanfaatan. Renata tidak bodoh, hanya saja beberapa bidang pelajaran memang tidak begitu dia minati dan nara akan dengan sabar membantunya atau setidaknya memberikan buku PR nya untuk disalin oleh renata.

Mungkin sebagian orang melihat persahabatan mereka terjalin karena melibatkan hubungan untung rugi, sebab renata sering mentlaktir nara dan nara juga sering membantu renata mengerjakan tugas.

Tapi itu semua salah, karena kenyataannya nara justru jarang menerima ajakan renata untuk bersenang-senang dengan uang kedua orang tua renata yang kaya raya itu. Dan lebih memilih menghabiskan waktu luangnya dengan mengisi live musik di beberapa caffe untuk menghasilkan uang. Bahkan nara juga sering mentlaktir renata jika uang hasil manggungnya sudah dibayarkan.

Dan nara tidak selalu membantu renata mengerjakan tugas, karena nara akan berubah menjadi mentor yang galak dan killer jika sedang membantu mengajari renata belajar.

Memang apa yang terlihat tidak selalu merupakan kebenaran, karena semua orang punya persepsi dan cara pandang masing-masing. 

Tapi yang menjalaninya pun punya cara tersendiri untuk menyikapi persepsi orang lain tentang hidupnya.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang