Terima kasih cinta

145 22 16
                                    

Happy satnight readers..!!

saatnya apa? saatnya meet up sama BiNa couple lagi. hehehe..

follow dulu ya buat yang blm, jangan lupa votes dan komennya juga.

kuy, lgsg.

***



"are you ready " Bisik Bima, kepada Nara yang saat ini tengah berdiri disisinya sambil mengapit sebelah lengan pemuda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"are you ready " Bisik Bima, kepada Nara yang saat ini tengah berdiri disisinya sambil mengapit sebelah lengan pemuda itu. Gadis itu menarik nafas panjang, menghembuskannya perlahan, kemudian menggigit bibirnya ragu.

Bima tersenyum lembut, sambil mengusap punggung tangan Nara yang melingkar pada lengannya.

"tenanglah sayang, kita kan sudah pernah melakukannya" Ucap Bima, mencoba meyakinkan Nara. 

"ini berbeda, bahkan ini lebih menegangkan dari pada yang waktu itu. 

Lihat, bahkan ada beberapa menteri yang hadir.

Astaga, kenapa papa dan mama mengundang tamu sebanyak ini? Bagaimana kalau aku pingsan karena gugup?"keluh Nara

Bima melepaskan gandengan tangan Nara, mengusap lembut kening gadis itu, kemudian membubuhkan satu kecupan pada dahi lebar gadis itu, lalu tersenyum semanis mungkin, membuat Nara yang semula gugup setengah mati sedikit merasa tenang dan percaya diri.

"ayo,,"  ajak Bima, sambil menautkan kedua tangan mereka.

Nara mengangguk, dengan senyum yang seketika tercetak indah diwajah cantiknya, setelah mendapat satu kecupan dari bima yang selalu berhasil menenangkan pikiran kalutnya.

Alunan musik instrumen pernikahan yang dimainkan secara langsung oleh Jaka terdengar selaras dengan langkah Bima dan Nara yang berjalan beriringan menyusuri karpet merah panjang menuju altar pelaminan. Disertai kelopak bunga mawar putih yang berterbangan disekitar mereka.

Keduanya berjalan sembari menyapa para tamu undangan yang hadir dengan lambaian tangan ringan dan senyum penuh kebahagiaan.

Ya, hari itu adalah hari dimana resepsi pernikahan mereka akhirnya digelar secara resmi dan besar-besaran, di sebuah aula hotel yang begitu megah dan mewah, dengan mengundang seluruh keluarga besar, teman-teman, kenalan dan relasi kerja yang mereka miliki. 

Sesuai dengan perjanjian pranikah mereka, bahwa jika dalam satu tahun pernikahan, mereka bisa saling menerima dan saling menyayangi, Resepsi baru akan dilaksanakan secara resmi.

Meski acara itu memang sedikit terlambat, karena pada akhirnya mereka baru menggelar resepsi setelah hampir dua tahun menikah, lantaran kondisi Nara yang saat itu masih harus menjalani berbagai terapi pemulihan yang belum sepenuhnya selesai, Namun keduanya tidak merasa kecewa sama sekali. Sebab bagi Bima dan Nara, kebersamaan mereka saat ini sudah menjadi hal yang sangat mereka syukuri, terlebih setelah hampir dipisahkan oleh kematian, membuat Bima lebih mementingan keinginan Nara daripada keinginan diri dan keluarganya.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang