Analogi cinta om damar

178 23 0
                                    


Lanjutannya nih guys..

Di follow dulu ya sebelum lanjut baca.

Jangan lupa vote dan komen..

Selamat membaca..!!

***


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Malam itu, di kebun belakang rumah jennara.

Dengan sebuah boneka beruang dipelukannya, gadis itu duduk bersila diatas kursi panjang yang akan menjadi tempatnya bersanding bersama bima saat acara sakralnya berlangsung esok hari, sambil memperhatikan beberapa petugas WO yang masih sibuk mondar-mandir menyelesaikan beberapa dekorasi ditempat itu.

Sejenak nara menyapu pandangannya ke sekeliling tempat itu, kemudian menghela nafas panjang. Hati dan Pikirannya benar-benar dipenuhi berbagai macam rasa dan kekalutan, namun urung dia ceritakan pada siapapun.

Saat nara masih berperang dengan hati dan pikirannya, tanpa dia sadari damar sudah duduk disisinya dengan senyum lembut dibibirnya. Senyum yang selalu mengingatkannya pada mendiang ayahnya sendiri, Yang hari itu tengah menginap untuk persiapan pernikahan nara.

"Heeumm, calon manten pasti gugup banget ya.. ? " Celetuk damar, sukses membuat nara seketika menoleh terkejut menghadapnya.

"Oo-oom, sejak kapan disini. "

"Sejak om liat kamu bengong, kenapa ra? Mau cerita sama om? "

Nara tersenyum sekilas, kemudian mengedikkan bahu sambil berpaling.

"Apa orang-orang biasanya akan gembira dan bahagia kalau mau menikah om?" pertanyaan nara yang tiba-tiba itu membuat damar seketika tertegun memandang wajah sendu gadis itu dari samping.

Pria itu menghelas nafas samar, kemudian tangannya terulur untuk membelai kepala nara dengan sayang.

"perasaan orang nggak ada yang tau ra, yang kelihatannya bahagia belum tentu benar-benar bahagia, Begitupun sebaliknya.

Kenyataannya yang paling dalam didunia ini bukan Cuma lautan maupun samudera, tapi perasaan manusia.

Yang bisa kita ketahui hanya masa lalu, kemarin dan detik yang baru saja terjadi. Sedangkan masa depan? Itu selalu jadi misteri, Nggak ada yang tau tentang hal itu." Jawab damar sambil tersenyum, sementara nara kini menatapnya dengan alis berkerut. 

"Kenapa? Apa kamu ragu sekarang?"

"Nggak tau om, kaya ada sesuatu aja yang rasanya nekan dadaku. 

Aku baru ngerasa ada tanggung jawab besar dan berat didepanku sekarang"

Damar kembali tersenyum"yah, boleh jadi awalnya kamu merasa terpaksa menerima pernikahan ini ra, tapi nantinya mungkin saja kamu akan menemukan banyak hal yang sebelumnya nggak pernah kamu duga dan kamu sangka, sesuatu yang kelak menutup banyak celah kosong di hidup kamu.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang