Aku menyayangimu

236 34 21
                                        


***

Satu lagi seperti biasanya..!! 

Jangan lupa tinggalin jejak kalian di votes dan komen ya. 

Makasih..!! 

***



"Kakak..!!! " Seru nara ceria, saat melihat bima datang dan masuk kedalam rumah.

Bima tersenyum dengan alis berkerut karena tidak biasanya nara berinisiatif menyambutnya, bahkan memeluknya tanpa diminta.

"Hmm.. Ada apa ini?

Apa ada kabar baik? " Tanya bima sambil melonggarkan pelukkan sedikit.

"Nggak ada apa-apa, emang nggak boleh ya aku begini?

Biasanya kalo kakak pulang kerja, aku cuma nyapa sambil ngerjain sesuatu, kakak pasti manggil dan minta dipeluk.

Masak di ajarin sekali dua kali aku masih nggak ngerti? " Jawab nara yang kini berinisiatif membawakan tas kerja bima dan mengapit lengan pemuda itu untuk berjalan bersama menuju ruang keluarga.

"Kakak mandi dulu sana, aku udah siapin makan malem"

Bima masih diam berdiri dan mengamati perilaku nara yang sedikit berbeda hari ini.

"Ada apa? Hmm..?? " Tanya bima sembari menyelipkan anak rambut nara kebelakang telinga.

"Kenapa kakak nanya begitu? Nggak ada apa-apa kok serius"

"Benarkah?? " Tanya bima memastikan, yang dijawab nara dengan anggukan kepala.

"Kalau begitu kemarilah, sepertinya aku yang sedang ada apa-apa" Ucap bima yang kemudian menarik nara kedalam pelukannya.

Nara menjauhkan wajahnya dan menatap wajah bima yang terlihat begitu lelah dan frustasi.

"Kakak kenapa? Kakak ada masalah? "

Bima menggangguk ringan kemudian memeluk tubuh nara kembali dan menyembunyikan wajahnya di atas bahu gadis itu.

Meski bingung nara membalas pelukan bima dan mengusap lembut punggung pemuda itu.

Sepertinya apa yang sebelumnya bima dengar membuatnya benar-benar kepikiran, bahkan masalah berat diperusahaan tidak pernah membuatnya se-frustasi itu. 

Tapi entah mengapa jika berkaitan dengan nara, bima benar-benar tidak bisa mengabaikannya, bima sudah berjanji akan membuat nara bahagia, dan mengupayakan segala cara agar nara selalu merasa nyaman bersamanya. Tapi kenapa semua itu tak cukup membuat gadis itu yakin akan keseriusannya.

Nara mengurai lembut pelukkan bima kemudian mengusap kening pemuda itu  dengan punggung tangannya, gadis itu tersenyum tipis dan membubuhkan satu kecupan pada kening pemuda itu. Persis seperti yang sering bima lakukan untuk membuatnya tenang.

Bima yang biasa melakukannya kepada nara membeku sambil berkedip-kedip karena tidak menyangka nara akan menciumnya lebih dulu seperti itu.

"Kakak mandi dulu, nanti habis makan kita ngobrol lagi ya" Kata gadis itu lalu mencubit sekilas pipi bima dan berjalan menuju dapur untuk menyiapkan minuman hangat.

Tidak tahan dengan sikap menggemaskan istrinya, bima berjalan cepat menyusul nara dan menarik lengan gadis itu hingga tubuhnya berputar menghadapnya.

Saat itulah bima langsung meraup bibir tipis nara, memanggut dan melumatnya lembut hingga perlahan nara terbawa suasana dan mulai membalas ciuman bima.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang