Kunjungan yang batal

127 25 15
                                    


Holla,, author is back..!!

gimana-gimana, udah siap buat lanjut baca kan?

yaudah, boleh. kuy..!!

tapi jangan ngambek ya sama author, karena chapter kali ini. hehehe..

***

Dengan ekspresi menahan kemarahan, sembari mencengkram kuat tali pada tas bekal ditangannya. Seorang gadis yang baru saja keluar dari lobby sebuah gedung perusahaan tampak merengut dan beberapa kali menolak panggilan yang masuk pada ponselnya yang terus berdering. 

Menghela nafas kasar sejenak, Gadis itu melirik tas bekal di tangannya, kemudian berjalan mendekati seorang petugas keamanan yang berjaga didekat pintu masuk perusahaan itu. 

"Pak, bapak udah makan siang belum? " 

"Belum, ada apa ya mbak? "

"Saya ada rejeki nih buat bapak, dimakan ya" dengan senyum ramah gadis itu berkata, sambil menyodorkan tas bekal yang sedari tadi dia bawa. 

"Ini buat saya mbak? tadi bukannya mau nemuin orang di dalem ya mbak, kok cepet? "

" Oh, orangnya lagi sibuk pak.  Buat bapak ajalah. " Jawab gadis itu sambil tersenyum kaku. 

"Wah, terima kasih mbak. Terus ini nanti tempat makannya gimana? "

" Bawa pulang aja, saya ada banyak kok. Duluan ya pak" Gadis itu berlalu dengan langkah cepat menuju parkiran.

Dari arah berlawanan, seorang pemuda yang baru saja memarkir mobilnya berjalan sembari memainkan ponselnya dan tanpa sengaja menabrak gadis itu. 

" Ss-ssorry.. "  kata pemuda itu. Gadis itu menatapnya sejenak kemudian mendengus, lalu menunduk sekilas dan berlalu pergi begitu saja.

"Ck,, apes banget gue hari ini" Gerutu gadis itu dengan wajah kesal dan kaki yang terus melangkah. 

"Itu bukannya istrinya bima ya? Kenapa mukanya bete gitu ya? " Gumam pemuda itu. kemudian mengedikkan bahunya dan kembali melangkah menuju gedung perusahaan. 

Di pintu keluar gedung perusahaan, Bima tengah menunggu supir bersama seorang wanita sambil sibuk dengan ponselnya.

"Kenapa dia tidak juga mengangkat telfon? apa dia sudah makan siang?" gumam Bima, sambil terus mencoba menghubungi seseorang yang sedari tadi menolak panggilannya. 

"Ooii bro, mau kemana? "  sapa Dio.

"Eh dio, lo udah balik aja.

Ini gue mau ada meeting sama Angkasa Group, gimana tadi meeting lo?"

"Beres.. " Jawab dio singkat, yang direspon bima dengan anggukan kepala dan tepukan pelan pada pundaknya. 

"Semangat banget yang habis disamperin istri" Ledek dio, sambil menyenggol lengan bima. 

"Istri..? "

"Iya, istri lo dari sini kan? Tadi gue ketemu di deket parkiran"

"Lo serius?? "

"Yee malah nanya, seriuslah gue. Gue pikir habis nemuin elo"

Bima tampak berfikir dengan alis berkerut, lalu mencoba menghubungi nara untuk mengkonfirmasi secara langsung informasi yang baru saja dia dengar, namun gadis itu tidak juga menjawab bahkan menolak panggilannya. 

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang