kendali diri seorang bima

151 29 42
                                    

ssttt..!!!

aroha, ketemu lagi kita. hehehe...

lanjut baca yuk!.

Follow dulu tapi ya, bagi yang belum follow. 

***

Bima masuk kedalam rumah dengan terburu-buru, 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bima masuk kedalam rumah dengan terburu-buru, 

Setelah menemui damar ada perasaan yang begitu mengusiknya, Entah rasa iba atau rasa tanggung jawab yang semakin menekan pundaknya, yang jelas bima merasa ingin sekali segera bertemu dengan nara.

Begitu sampai diruang tamu dan berkeliling dilantai satu, pemuda itu sama sekali tidak menemukan sosok nara disana. Dengan langkah cepat bima menaiki tangga dan langsung membuka pintu kamar nara, Disana lah bima menemuka istri kecilnya yang tengah terlelap dihari yang hampir senja.

Menghela nafas kasar, lalu melangkah mendekat . Dan dengan gerak hati-hati bima melepas sepatu kerjanya kemudian mendudukkan diri disisi gadis itu, Memandangi dan membelai lembut wajah damai nara dengan tatapan sendu.

"pasti sangat sulit kan? kenapa kamu jahat sekali pada dirimu sendiri nara?

Aku harap perlahan kamu bisa benar-benar membuka hati dan percaya padaku.

Biar aku yang menenangkan badai yang menerpa hidupmu, kamu hanya perlu kembali menjadi dirimu yang dulu" monolog bima dalam hati.

Pemuda itu menyibak selimut yang menutupi tubuh nara, lalu turut masuk dan merebahkan diri, kemudian memeluk tubuh mungil gadis itu, membuat nara menggeliat lalu mengerjap karena terusik.

"kk-kkakak?

kk-kkakak udah pulang?" tanya nara sedikit terkejut.

"iya, mungkin 10 menit yang lalu"

"ah, yaudah awas dulu lepas. 

Aku mau siapin baju ganti sama kopi buat kakak" kata nara sambil melepas halus pelukan bima, namun pemuda itu justru mendekapnya lebih erat.

"begini saja, saya sedang tidak ingin minum kopi"

"yy-yya udah kakak mandi dulu aja, habis itu tidur-tiduran nggak apa-apa deh"

Bima mengernyit sambil melonggarkan pelukannya "apa saya bau?" tanya pemuda itu sambil mengendus ketiaknya sendiri.

"nggak gitu, kakak wangi kok serius"

"yasudah kalau gitu saya mau begini lagi" sahut bima sambil mendekap tubuh nara kembali.

"iiihhh,, kak.

Sana mandi dulu, kakak kan habis dari luar, kena debu, polusi, kuman.

Nanti habis mandi kan pasti seger, jadi enak istirahatnya" terang nara yang kembali mengurai halus dekapan bima.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang