pertama kali melihatnya bekerja

187 34 4
                                    


last but not least..!

happy reading but don't forget to follow. hehehehe...

***



Nara menuruni tangga setelah selesai berganti pakaian dan menghampiri bima diruang tamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara menuruni tangga setelah selesai berganti pakaian dan menghampiri bima diruang tamu.

Pemuda yang semula menyilangkan kaki sambil memainkan ponselnya itu melirik sekilas saat mendengar suara langkah dan seketika tertegun saat nara sudah berdiri dihadapannya.

Gadis dengan balutan dress panjang bermotif bunga yang dipadukan dengan riasan natural dan rambut panjang tergerai itu sukses membuat bima terpukau meski dengan wajahnya yang tetap terlihat datar dan dingin.

"ayo kak,,

Temen aku udah nungguin nih.

Kok malah bengong? Kenapa ada yang salah lagi?" sungut nara saat melihat bima hanya diam memandanginya dari atas sampai bawah dengan tatapan datar.

Bima berdehem sekilas untuk menetralkan ekspresinya kemudian berdiri dan mendahului nara berjalan keluar rumah.

Hari itu untuk pertama kalinya mereka pergi berdua dan menghabiskan waktu bersama. Walaupun sebagai calon pasangan suami istri mereka lebih terlihat seperti supir taxi dan penumpang atau sepasang kakak beradik yang sedang merajuk.

Sebab di sepanjang perjalanan mereka menuju tempat dimana nara akan bekerja, mereka lebih banyak diam dan hanya bicara seperlunya saja.

Setelah tiba diparkiran gedung pernikahan, mereka turun dari mobil dan berjalan beriringan masuk kedalam gedung.

Nara segera mencarikan meja paling strategis dan nyaman untuk bima menunggunya sekaligus tempat paling jelas untuk melihatnya bernyanyi.

"kakak tunggu disini aja ya, nanti aku minta tolong waiters untuk kirim makanan kesini" perintah nara lalu beranjak pergi, namun baru beberapa langkah gadis itu kembali berbalik.

"ah iya, ini kak.

Disini banyak games yang bisa kakak mainin, siapa tau kakak bosan.

Nanti kalau ada telfon di reject aja, oke.." gadis itu meletakkan ponselnya diatas meja dan benar-benar berlalu pergi meninggalkan bima.

Sejenak bima memandangi ponsel nara yang tergeletak diatas meja, lalu beralih pada punggung gadis itu yang sudah menjauh menghampiri teman-temannya di atas panggung. 

Pemuda itu meraih ponsel yang nara tinggalkan sambil membolak-balikkannya dengan ekspresi bingung.

Entah terlalu polos atau bagaimana sampai nara berinisiatif meninggalkan ponselnya pada bima, apa nara pikir bima menggunakan ponsel keluaran lama yang kuno dan membosankan?

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang