malam pertama yang..?

176 30 2
                                    


anyeong..!!

gimana nih malem minggunya? pasti seru kan?

lanjutin baca kisah BiNa couple yuk,

tapi follow dulu ya bagi yang belum follow.

***

Acara hari itu telah berakhir, dan kini bima dan nara tengah mengantar keluarga mereka sampai depan pagar rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara hari itu telah berakhir, dan kini bima dan nara tengah mengantar keluarga mereka sampai depan pagar rumah.

"hueee,,jenong.

Kita masih bisa nongkrong kan nanti?"

"huueeeee,,,,betet.

Jangan ngomong gitu donk, bisa, harus bisa.

Kalo enggak gue bakal kabur diem-diem, nggak mau tau" duo sohib ajaib itu berpelukan erat sambil mengeluarkan rengekan absurd yang membuat orang-orang disekitar mereka geleng-geleng kepala.

"gue balik dulu ya, malem ini gue nggak akan ngrecokin ataupun ngajakin lo curhat kok. Tenang aja, manfaatkan malam ini dengan baik.." ledek renata, sukses membuat nara mendekapnya semakin erat hingga renata kesulitan bernafas.

"mendingan mulut laknat lo itu dipake buat ngafalin mars kampus daripada ngledekin gue terus" desis nara berbisik kemudian melepas dekapannya setelah renata menepuk-nepuk punggungnya karena hampir kehabisan nafas.

"gila lo mau bunuh gue yaa?" sungut renata yang dibalas nara dengan juluran lidah. 

"udah ah gue balik dulu kalo gitu" gadis itu berpamitan pada damar dan seila, kemudian beralih kepada kedua orang tua bima.

Namun sebelum masuk kedalam mobilnya gadis itu tampak berfikir kemudian kembali dan menghampiri bima saat nara sedang mengobrol dengan kedua mertua dan paman bibinya.

"kak, nitip nara ya.

Tolong jangan dikecewain apalagi disakitin.

Anak itu kelihatannya aja kuat, padahal aslinya rapuh.

Dulu dia manja dan gampang nangis, tapi sejak om dannar pergi nara selalu bersikap sok kuat.

Aku minta tolong banget, kalau memang nantinya kakak nggak bisa bahagiain nara. Minimal jangan sakitin dia" kata renata lirih.

Sejenak bima menatap renata yang juga menatapnya dengan tatapan sendu, lalu mengangguk sambil tersenyum lembut.

"saya akan berusaha yang terbaik untuk membahagiakan nara, kamu tenang saja" jawab bima, renata pun turut tersenyum lega.

"makasih kak,

Satu lagi, tolong jangan larang nara bermusik ya kak, Karena itu salah satu sumber kebahagiaannya selama ini. 

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang