Cara Jaka menghibur Renata

148 12 10
                                    

dua

***


Sudah lewat senja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lewat senja.

Sepasang sejoli tengah duduk bersisian di sebuah bangku yang di lindungi oleh atap seng halte bus yang entah mengapa terlihat begitu sepi hari itu.

Mungkin sudah puluhan helaan nafas gusar keluar dari mulut Renata, sementara Jaka yang sebenarnya diam-diam ikut menyaksikan jalannya persidangan kedua orang tua Renata hari itu, masih setia duduk disisi gadis yang tengah termenung itu.

"lo nggak pulang?" Jaka bertanya datar.

"males.."jawab gadis itu, lemas.

Jaka tampak berfikir, dengan kepala yang sedikit di miringkan untuk menatap wajah Renata dari samping, kemudian berdiri.

"Ayo,,!" ajaknya, tiba-tiba berdiri. 

seketika Renata menoleh dengan tatapan bingung "kemana?"

"ikut aja, gue jamin lo nggak akan nyesel"  jawab Jaka, kemudian tersenyum miring.

Sempat bingung dengan ajakan Jaka yang begitu tiba-tiba, Renata akhirnya menerima ajakan Jaka. Selain karena suasana hatinya yang sedang buruk, tapi juga karena merasa sangat malas untuk segera kembali kerumahnya, yang dipenuhi banyak kenangan bersama orang tuanya.

Keduanya akhirnya menaiki bus, menuju sebuah pasar malam yang ada dikawasan lapang dekat bangunan Banjir kannal yang cukup luas.

Renata berlari riang saat memasuki area lapang itu, seolah lupa dengan persoalan yang baru saja dia hadapi.

"wuuoohhhooo,, pasar malem, asyik banget.

Ayo jaka, gue mau naik semua yang ada disini" seru renata, sambil melompat kecil.

Diam-diam Jaka tersenyum tipis, melihat betapa cepatnya mood Renata berubah hanya karena hal sederhana. Meski terlihat malas dan terpaksa melangkah, Jaka menuruti apapun yang Renata mau malam itu. 

Menemaninya menaiki semua wahana yang ada, dari yang ekstrem sampai yang paling kekanak-kanakkan. Setelah puas dan merasa cukup lelah, mereka akhirnya duduk bersisian pada sebuah bangku yang terletak di bawah pohon yang lokasinya cukup menepi dari keramaian yang ada di pasar malam itu, sambil menikmati lezatnya sosis bakar besar ditangan masing-masing.

Lagi-lagi Jaka tersenyum samar, ketika melihat betapa lahapnya Renata menyantap makanan ditangannya, ditambah dengan sedikit mayonais yang menodai ujung hidungnya, membuat Jaka gemas sendiri.

"lo kayak orang belum makan 3 hari aja, apa se-enak itu?"  Tanya Jaka, menyodorkan selembar tissu kepada Renata.

Dengan mulut penuh renata menerima tissu ditangan Jaka, lalu menyeka sudut bibirnya sendiri.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang