tentang sahabat yang selalu ada

131 25 19
                                    

part 2 untuk minggu ini.

happy reading

***


Kelopak mata nara yang semula sedikit mengantuk seketika melebar sempurna, tat kala menerima panggilan dari renata yang mungkin sudah kesekian kalinya meminta nara datang menemani dirinya di saat merasa gundah dan sedih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelopak mata nara yang semula sedikit mengantuk seketika melebar sempurna, tat kala menerima panggilan dari renata yang mungkin sudah kesekian kalinya meminta nara datang menemani dirinya di saat merasa gundah dan sedih.

namun kali ini ada yang sedikit berbeda dari panggilan-panggilan Renata sebelumnya, karena gadis itu menelfonnya  dengan iringan suara riuh dan berisik dari musik ditempat dimana gadis itu berada.

Tanpa pikir panjang, Nara memutuskan untuk segera pergi menemui sahabatnya itu dengan mengendarai mobil pemberian bima.

Hari itu bima tidak berada dirumah karena tengah melakukan perjalanan bisnis keluar kota, sehingga nara bisa pergi meninggalkan rumah sesuka hati tanpa meminta ijin, bahkan di tengah malam seperti itu.

Tak butuh waktu lama Nara sudah tiba ditempat dimana renata berada dan dengan buru-buru masuk untuk mencari keberadaan gadis itu.

Menghela nafas kasar setelah berhasil menemukan renata, melangkah cepat dan langsung menarik gadis itu untuk segera keluar dari tempat berisik itu.

"Lo ngapain sih ta disini? Ayok balik sekarang" Perintah nara sambil menyeretnya melangkah, namun renata justru menyentak tangan nara.

"Nggak, gue masih mau disini ra.

tuh liat asyik tau. Nih, nih cobain ra !. 

Minuman ini bikin kita terbang tau ra, gile enak banget" Gumam renata dengan mata sayu yang sesekali mengerjap.

"Ck, lo apaan sih ta? Udah buruan jalan, kita balik sekarang !.

lo gila ya sampe dateng ketempat beginian? " Nara kembali menarik lengan renata dan menyeretnya keluar.

"Nggak mau ra gue nggak mau balik. 

Disini aja enak, bebas pikiran, bebas beban. Ayo kita joget dulu yok" Elak renata kemudian mulai menari asal, namun nara terus menyeretnya berjalan.

Karena tubuhnya yang terasa lemas dan limbung, membuat langkah renata sempoyongan, hingga nara kesulitan membawanya keluar.

Nara terus berusaha melangkah sambil menuntun renata sampai pintu keluar, namun beberapa pemuda tiba-tiba menghalangi mereka.

"Aduh cantik pada mau kemana? Masih sore lho ini" Kata salah satu pemuda.

"Iya nih, masuk lagi yuk main sama kita" Sambung pemuda yang lain.

Nara hanya diam tidak Merespon, namun renata yang sudah kehilangan fokusnya justru menjawab dengan racauan tidak jelas..

"Apa? Main sama kalian? Hahahhaaaa...

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang