Bukan akhir, tapi awal yang indah

208 14 12
                                    

beneran Last iniiiihh..!!

ah sedih akoohh..huuee,,,,  : (

***

Three years later

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Three years later.. >>>


Bima tampak kerepotan mengurus anak balitanya yang sudah mulai aktif berjalan, sementara Nara terlihat sibuk mondar-mandir sambil bicara dengan ponsel yang menempel ditelinganya. 

"Lo dimana? Konsernya udah mau mulai ble'e. "

"Iya ini udah deket kok, macet banget nih"

"Kan gue udah bilang naik pesawat pagi, ngeyel sih lo. "

"Bawel lo, dasar emak-emak"

"Si kampret malah ngatain, awas aja lo deket-deket anak gue. Emak-emak ini bakal langsung tendang elo keluar angkasa"

"Dih jangan donk, tega banget lo jauhin gue dari anak cantik kesayangan gue."

"Yaudah buruan  gue juga masih di backstage nih"

"Iya, ini gue udah di jalanan depan gedung"

Nara mematikan panggilannya dan berjalan mendekati Bima yang masih sibuk meneani putri mereka bermain. 

"Rea, sini sama bunda" Nara berjongkok sambil merentangkan tangannya untuk menangkap anaknya yang tengah berjalan dengan langkah kecil ke arahnya. 

"Aiiihhh, pinternya.. " Seru Nara  kemudian membawa putrinya dalam gendongan, Bima yang juga ada di sanaa turut tersenyum lembut melihat interaksi istri dan anaknya itu.

Tak lama seorang pemuda keluar dari dalam sebuah ruangan, 

"Renata udah deket ra? " 

"Duileh Jaka, takut bener tu bocah sableng nggak dateng?. Iya udah di jalan depan katanya"

Jaka tampak menggaruk kepalanya dengan raut wajah sedikit frustasi. 

" Jangan ngrusak style juga kali, kasian MUA nya. Hisshh.. " Omel Nara, sambil memukul pelan bahu pemuda itu. 

"gugup banget gue ra, lo sih nggak mau ikutan gabung agensi. kalo ikut kan kita bisa bikin duo, nggak sendirian gini gue"Sungut Jaka.

"nih minum dulu" kata Bima menyodorkan sebotol air mineral kepada Jaka.

Hari itu adalah konser tunggal pertama Jaka, setelah resmi mengeluarkan album single pertamanya. Sejak memutuskan untuk memberanikan diri membuka hati kembali, Jaka bertekad untuk berjuang lebih keras lagi, agar memiliki kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. sehingga, dia bisa mengantar adik semata wayangnya ke jenjang pendidikan tertinggi dan menjamin masa depan bagi dirinya dan gadis pilihannya kelak.

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang