obrolan pagi dan secangkir kopi untuk berdua

211 30 25
                                    


part dua untuk minggu ini..

follow dulu yuk sebelum lanjut baca..!!

happy reading

***

Nara masuk kamar setelah mandi dan mendapati bima yang kini tampak sibuk dengan laptop dipangkuannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nara masuk kamar setelah mandi dan mendapati bima yang kini tampak sibuk dengan laptop dipangkuannya.

Dengan langkah ragu nara berjalan mendekat. "eeeuum,, emang kk-kkita harus ss-sekamar ya kak?" pertanyaan nara sukses membuat bima menghentikan gerak jemarinya yang semula menari lincah diatas laptop dan menatap datar kearah nara .

"kenapa? Kita kan sudah menikah, apa kata orang kalau sampai kita tidur terpisah"

"tt-tapi kan perjanjiannya kita baru merencanakan soal punya anak setelah aku lulus kuliah" lirih nara sambil menunduk.

Bima bersedekap dada, lalu memandang tubuh gadis itu dari atas sampai bawah.

"apa kamu merasa cukup sexy sampai bisa membuat saya lepas kendali hanya dengan tidur bersama dalam satu ranjang?" kalimat tanya bernada sindiran itu seketika membuat kegugupan nara berubah menjadi rasa kesal.

"sialan, baru sehari nikah udah kena body shaming.

Liat aja, gue nggak akan kalah sampai akhir" sungut nara dalam hati.

Nara mendudukan diri di atas ranjang dan dengan cuek masuk kedalam selimut "ciiih, kakak juga nggak se-hot sehun exo sih buat bikin aku tergoda." Jawab nara dengan nada sewot.

"Kakak disitu ya, jangan lewatin batas ini" Kata gadis itu saat meletakkan guling di antara mereka dan tidur membelakangi bima.

Diam-diam bima tersenyum " saya tidak janji untuk bisa menjaga jarak kalau sudah diatas ranjang begini"

Kalimat ambigu bima sontak membuat mata terpejam nara kembali membelalak lalu duduk menghadap bima "maksud kakak?" pekik nara.

"siapa yang bisa mengatur gerak tubuh saat sedang tertidur? Bukan hanya saya, bahkan kamu juga tidak akan bisa mengatur tubuh kamu" jawaban logis bima membuat nara tidak punya satupun kalimat untuk menjawabnya.

"yaudah kita tetep sekamar, tapi aku tidur dibawah aja deh"

Nara hendak turun dari ranjang, namun bima lebih dulu mencekal lengannya.

"tidurlah disini bersamaku, kamu tidak akan hamil hanya karena bersentuhan dengan saya nara. Apa kamu tidak belajar biologi disekolah?"

"ya belajar, tapi kan?"

"tapi apa?" Potong bima dengan tatapan mengintimidasi, membuat nara seketika bungkam dan menelan kasar salivanya. 

Bima menghela nafas kasar dan menyingkirkan guling yang sebelumnya membatasi jarak diantara mereka lalu meletakkan laptopnya yang sudah mati di atas nakas. 

PARAMOURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang