Siang ini hujan mengguyur kota seoul, padahal pagi tadi cuaca sangat cerah. Pria bersurai hitam itu terus berjalan , menyusuri jalan di bawah derasnya air hujan. Tak peduli dengan kepalanya yg masih terasa pusing dia terus berjalan tanpa arah tujuan.
Langkah nya berhenti di depan sebuah agensi besar , dimana mantan kekasih bekerja disana. Ingin sekali jimin pergi kesana , memeluk mantan kekasih nya membisikkan bahwa dia masih sangat mencintainya.
Tapi bukan kah dia seperti pria tak tau diri ? Sekali lagi jimin tersenyum miris. Dia kembali membawa langkah kaki nya menjauh dari agensi.
Jimin merasakan tubuh nya semakin lemah dinginnya guyuran air membuat kepalanya terasa semakin pusing.
Jimin hampir kehilangan kesadarannya saat seseorang berdiri di depannya dengan membawa sebuah payung , dan setelah itu semua menjadi gelap kembali.
🥀🥀
Suhu tubuh jimin semakin panas , pria itu tak bisa diam saja membiarkan jimin terus mengigau memanggil nama yoongi.
" Hyung kau dimana ?"
" Aku di studio seok , ada apa ?" Tanya yoongi melalui sambungan telepon.
Ya pria yg menolong jimin saat pingsan tadi adalah hoseok , sahabat yoongi juga temannya.
" Jimin pingsan hyung , aku tadi menolongnya dan membawa ke apartemen ku."
" Jangan bercanda Seok , jimin pagi masih di apartemen ku yg lama , semalam dia mabuk dan aku membawa nya kesana."
" Aku tidak bercanda hyung , datang lah kemari. Dari tadi dia terus memanggil nama mu. Suhu tubuh nya juga semakin tinggi hyung."
" ... "
" Aku tau kamu kecewa hyung , tapi tidakkah kamu kasian pada nya. Sebentar saja."
" Aku tidak berjanji seok. Aku banyak pekerjaan." Yoongi pun memutuskan panggilannya.
Hoseok menghela nafas pasrah , susah membujuk yoongi yg sudah terlanjur kecewa. Hoseok menatap jimin yg terus memanggil nama yoongi. Rasa iba menyelimuti hati hoseok , andai saat itu dia tidak memberi tau yoongi pasti saat ini mereka masih bersama , tapi jika hoseok tidak memberi tau yoongi , yoongi lah akan semakin sakit nanti nya.
" Kasihan sekali kamu jimin."
Hoseok mengambil kompres dan mengompres jimin.
Sore hari setelah dari agensi yoongi menyempatkan untuk mampir ke apartemen hoseok , ada sedikit rasa khawatir di dalam hati yoongi . Meski jimin telah mengecewakan nya namun dalam hati yoongi dia masih menyayangi jimin.
Tak lupa yoongi juga membawa kan beberapa makanan kesukaan jimin.
Yoongi mengetuk pintu apartemen hoseok , dan tak lama hoseok pun membuka pintu nya.
" Hyung , kamu datang ?"
" Hm , gimana keadaannya?"
" Dia masih demam."
" Boleh aku melihat nya ?"
" Tentu , dia di kamar tamu."
Yoongi langsung menuju kamar tamu , hati nya berdebar tak karuan saat membuka pintu kamar. Dapat yoongi lihat jimin sedang meringkuk di atas kasur , badannya tertutup selimut dengan dahi di kompres.
Hati yoongi terasa ngilu saat melihat kondisi jimin , bibir merah itu terlihat sangat pucat , belum lagi lengkungan hitam di bawah mata nya menandakan bahwa jimin kurang istirahat. Pipi yg biasanya bersemu merah kini terlihat makin tirus.