second choice ²

1.5K 157 23
                                    






Menjadi yang nomor dua padahal dia yang lebih dulu menemani nya , dia yang selalu menunggu kabar setiap saat tapi justru orang lain yang di kasih kabar. Membuat kita felling lonely agar kita sendiri yang merasa bosan dan pergi begitu saja. Sesakit itu. Tapi memang sudah keputusan yang tepat pergi tanpa harus menunggu lebih lama lagi . Buat apa di pertahankan toh dia juga ada yang baru.



" Jadi kalian udah putus ?" Tanya seokjin sahabat yoongi yang juga sebagai dosen di kampus Jimin.

" Iya, baru beberapa hari yang lalu."

" Sumpah , gak nyangka kalo yoongi bakal sebrengsek itu."

" Ya mau gimana lagi Hyung , gue udah terlalu ngebosenin mungkin."

" Yang masih gue gak habis pikir dia selingkuh sama sahabat Lo Jim , gue gak bisa bayangin gimana sakit nya jadi Lo."

" Sakit sih pasti Hyung kecewa juga. Tapi ya udah sih mungkin emang cukup sampai disini aja kisah cinta gue."

" Jadiin pelajaran aja Jim , jangan kenalin pacar Lo ke temen atau sahabat Lo apalagi sampe mereka saling simpen nomer ponsel."

" Iya sih Hyung , itu salah gue karena tanpa sengaja gue yang ngasih celah buat mereka selingkuh."

" Cukup kali ini aja , besok besok jangan sampe kaya gini lagi oke."

Jimin hanya mengangguk sambil menyesap minumannya , kejadian beberapa waktu yang lalu memang masih melekat di ingatannya , namun perlahan Jimin mencoba untuk melupakan semuanya walaupun nyatanya begitu susah.

" Jimin ?"

Jimin kenal suara itu , orang yang telah menghancurkan hubungannya , orang yang telah merebut kekasihnya orang yang dia anggap sahabat baik. Ingin rasanya Jimin meluapkan segala emosinya mengatai habis-habisan pria yang berdiri di depannya. Namun usapan tangan seokjin membuat nya emosinya sedikit teredam , Jimin harus tetap tenang , Jimin harus tetap tegar dia tidak boleh lemah apalagi sampai menangis.

" Iya ?" Setenang itu Jimin menjawab .

" B-bisa kita bicara ?"

" Bicara disini aja."

Taemin melirik seokjin yang masih duduk di sebelah Jimin. Tau akan maksud Taemin , seokjin pun pamit pada Jimin untuk kembali ke kantor.

" Mau bicara apa ?" Tanya Jimin santai.

" M-maaf Jimin, gue gak bermaksud .."

" Lo gak perlu minta maaf , emang tugas gue buat sama sama yoongi cukup sampai di sini aja. Mungkin dia juga lebih bahagia kalo sama Lo."

" Enggak Jim , yoongi sayang banget sama Lo."

" Kalo dia sayang sama gue dia gak bakal selingkuhin gue kan ? Apalagi selingkuh sama sahabat gue."

" .... "

" Baik baik hubungan Lo berdua , semoga bahagia terus." Jimin kemudian pergi meninggalkan Taemin begitu saja.







🖤🖤



Jimin memarkirkan motornya di depan rumahnya , rasa penat sehabis kuliah di tambah dia harus mendengarkan pengakuan tak penting dari Taemin , ah rasanya Jimin lebih memilih tidur. Baru juga Jimin menutup pintu rumah nya namun pintu rumah nya diketuk dari luar. Oh ayo lah siapa yang akan menghancurkan mood jimin lagi. Dengan raut wajah masam Jimin membuka pintu tidak di sangka dan tidak di duga sosok pria yang mati Matian dia hindari justru kini menampakkan diri di rumah nya.

" Hai .." terdengar canggung memang namun semoga setelahnya bisa mencair.

" Ada apa ?" Jawab Jimin datar.

" Kamu apa kabar Jimin ?" Basa basi memang tapi yoongi ingin hubungannya dengan Jimin bisa kembali membaik.

" Baik."

" Jimin , bisa ikut aku sebentar ? Aku ingin bicara berdua."

" Maaf aku gak bisa. Kalo mau bicara disini aja." Bukan tanpa alasan Jimin menolak , dia lelah ingin cepat istirahat.

" Soal yang kemari aku benar benar minta maaf , aku gak bermaksud mendua kan kamu. Aku gak tau kenapa waktu aku bisa mengiyakan ajakan Taemin untuk menjalin hubungan, padahal aku masih kekasih kamu. Aku emang salah Jimin , aku minta maaf. Aku juga ingin kita perbaiki hubungan kita lagi , kita mulai lagi sama sama."

" Aku udah maafin kamu , bahkan sebelum kamu datang kesini untuk minta maaf. Tapi untuk memperbaiki semuanya dan memulai dari awal maaf aku gak bisa. Semoga hubungan kalian langgeng ya. Maaf aku harus masuk." Jimin menutup pintunya tak memberikan yoongi celah untuk kembali bertanya.

Bukan ini yang yoongi mau. Dia mau Jimin.

" Huhh kenapa hari ini mereka menyebalkan sekali."

Tingg ..

" Jimin aku masih menunggu mu di luar, aku belum selesai bicara. Nanti kalau kamu udah gak capek kita bicara lagi. Kamu istirahat dulu ya."

Apalagi yang ingin di bicarakan , semua nya telah usai. Mereka sudah tidak ada hubungan apa apa lagi. Tinggal kenangan yang masih terus bersama mereka.




🖤🖤






Jam tujuh malam , Jimin baru saja bangun. Rasanya nyenyak sekali tidurnya sore tadi. Jimin mengintip keluar jendela mencoba mencari yoongi , apa pria pucat itu masih disana. Mobilnya masih terparkir di halaman rumahnya namun orang nya tidak ada , aneh. Apa mungkin yoongi menunggunya di dalam mobil ?

Jimin pelan pelan membuka pintu ya , dan betapa kagetnya Jimin saat melihat yoongi tengah tertidur di depan pintunya dengan posisi yang sangat tidak enak.

" Bego . Ngapain juga masih disini. Aturan Lo itu pulang." Gerutu Jimin. Tidak tega sebenarnya Jimin jika harus membangunkan yoongi tapi mau bagaimana lagi badan yoongi pasti akan sakit sekali besok.

" Yoon , bangun."  Jimin menggoyangkan bahu yoongi pelan , takut kalau kalau yoongi kaget.

" Yoon ..."

" Hmm "

" Bangun , Lo harus pulang."

Yoongi membuka matanya ,menatap Jimin yang juga sedang menatap nya. Ini pemandangan yang yoongi rindukan akhir akhir ini. Dan itu yang yoongi inginkan setiap harinya.

" Jimin ..."

" Pulang , tidur di rumah Lo sendiri disini dingin. Gak enak juga kalo ada yang lihat."

" Aku gak mau pulang , pliss kasih aku kesempatan sekali lagi Jim ,"

" Maaf banget Yoon aku gak bisa. Gue udah rela Lo pacaran sama Taemin, gue iklasin. tapi kalo buat balikan maaf banget gue bener bener gak bisa."

" Tapi kenapa Jim ? Kamu masih cinta kan sama aku ?"

" Yoongi , sekarang Lo itu pacar Taemin. Kalo gue balikan sama Lo gue gak beda jauh sama Taemin dong , yang ngrebut pacar orang. Dan gue gak mau itu."

" Jimin , aka bakal putusin Taemin."

" Gak perlu. Walaupun Lo putusin Taemin gue tetep gak mau balikan. Sorry banget Yoon , Lo mending pulang aja." Dan lagi lagi Jimin kembali menutup pintunya. Di balik pintu Jimin meremat dadanya yang rasanya sangat ngilu. Ini lebih sakit dari apapun. Jimin memang sudah memaafkan mereka tapi rasa nya sakitnya masih terus membekas di hati.





🖤🖤





Level tertinggi mencintai adalah merelakan orang yang kita cinta bersama orang lain ,💜










Selamat menjalankan ibadah puasa yeorobun 🥰

Yoonmin Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang