alone.

812 99 4
                                    














" Min yoongi , bagaimana kabar mu disana ?
Apa kau bahagia ? Kau pasti sedang berbahagia disana. Yoongi , aku sendiri di sini aku tidak punya tempat sandaran lagi. Satu satu nya sandaran ku telah pergi. Yoongi , bolehkah aku ikut dengan mu ? Dunia ini terlalu jahat untuk ku tidak ada keluarga , saudara , teman atau sahabat aku benar benar sendiri.

Bukan aku lemah , mungkin karena aku terbiasa bergantung pada mu jadi aku merasa sangat kehilangan tumpuan hidup ku. Kamu harus tau yoongi , aku mencoba kuat setiap hari nya , mencoba ikhlas melepas kepergian mu tapi rasanya begitu sulit padahal ini sudah tahun kedua kamu pergi.

Begitu lama waktu yang telah kita lewati bersama , banyak hal yang telah kita lalui dari kita mulai bersahabat hingga memiliki perasaan yang sama.

Min yoongi , kamu disana harus selalu ingat  jika aku sangat mencintai dan akan tetap mencintai mu sampai kapan pun. Bahkan saat kamu sekarang sudah jadi abu perasaan ku masih sama seperti dulu. Jangan pernah beranggapan aku akan mencari orang baru , karena itu mustahil bagi ku.

Yoongi , tolong peluk aku sebentar. Aku rindu. Rindu kasih sayang mu , rindu perhatian mu rindu kehadiran mu. Setiap malam aku mencoba untuk tidak menangis selalu berusaha untuk tetap tenang tapi aku selalu gagal. Aku tidak bisa untuk tidak menangis , aku tidak bisa untuk terlihat tenang. Kepergian mu menghancurkan kan dunia ku. Benar benar membuat ku hancur dan menderita.

Kamu tidak tau bagaimana usaha ku untuk tetap waras , di luar sana mungkin orang orang akan bersorak saat aku terpuruk, bahkan orang yang ku anggap dekat pun seolah tak peduli dengan keadaan ku.

Aku ingin protes pada semesta , ingin marah kenapa dia mengambil mu begitu cepat. Apa dia tidak tau jika kita belum mewujudkan semua mimpi kita , kenapa masa masa itu cepat berlalu ? Aku bahkan belum mencium mu pagi itu."

Seoul 2022









...




Matahari pagi ini lumayan cerah , bisa sedikit menghangatkan badan setelah semalaman di guyur hujan. Jimin masih bergulung dengan selimut tebal nya serta holly yang selalu setia menemani nya.

Masih seperti hari hari biasanya sendiri sepi dan sunyi. Sudah dua tahun lamanya dia menempati apartemen yang dia beli bersama kekasihnya , selama itu pula Jimin selalu menghabiskan waktu nya di apartemen. Jimin adalah pria yang tidak mudah bergaul , tidak mempunyai teman atau sahabat pernah dia punya teman lumayan dekat tapi pertemanan mereka tidak bertahan lama yah mungkin karna Jimin bukan tipe pria yang asik nyatanya temannya lebih memilih berteman dengan orang yang lebih asik dari nya. Bukan salah siapa siapa mungkin memang masanya sudah selesai.

" Good morning holly."

Yang di panggil mengangkat kepala , anjing kecil berbulu coklat ikal itu menatap Jimin Lamat Lamat. Majikannya ini selalu mengucapkan kata kata selamat setiap hari.

" Tidur mu nyenyak holly ?"

Gukk ..

" Hmm , akhir akhir ini benar benar melelahkan hingga membuat kita sulit tidur nyenyak."

Jimin beranjak dari kasur nya , menuju ke dapur untuk membuat secangkir teh. Biasa nya dia akan menghabis kan waktu pagi nya dengan yoongi tapi kali ini hanya dirinya dan holly.

" Sarapan untuk mu holly." Jimin meletakkan satu mangkuk penuh makanan untuk holly , anjing kesayangan yoongi.

" Hari hariku terasa berat holly , semenjak yoongi tidak ada aku mencoba untuk tetap menjaga kerawasan ku. Aku hampir depresi karena terlalu larut dalam kesedihan. Aku selalu merindukan setiap canda dan tawa nya , perhatian nya dan keberadaan nya. Andai waktu bisa ku putar aku tak akan mengizinkan dia pergi waktu itu."

Jimin kembali menangis , entah apa yang dia tangisi kepergian yoongi atau rasa rindu yang justru semakin menggebu gebu. Ini lebih sakit dari sekedar putus cinta , kenyataan nya di pisahkan oleh kematian lebih menyakitkan rasa cinta nya masih ada namun raga nya tak mampu lagi kita peluk.

" Holly , kita harus siap siap."

Setelah selesai bersiap siap Jimin menghidupkan mobil nya lalu melajukannya. Tak berapa lama mobil yoongi sampai di sebuah hamparan tanah luas , disana berjejer nisan dengan berbagai marga , satu nisan yang begitu mencolok dengan marga min.

Jimin berjalan menghampiri nisan tersebut , tak lupa holly pun mengikuti di belakangnya. Rasa nya begitu menyesakkan tiap langkah kaki nya , seolah udara berhenti masuk kedalam rongga hidung Jimin. Jimin terduduk , tidak banyak bicara namun air mata mengungkapkan segalanya.

Entah sudah berapa menit isakan tangis itu terdengar , hingga akhirnya Jimin mendongakkan kepalanya dan melepas kaca mata hitam nya.

" Aku gagal yoongi , aku gagal mengikhlaskan mu. Kepergian mu menghancurkan dunia ku. Kamu meninggalkan ku sendirian. Membiarkan ku menangis setiap malam. Aku rindu yoongi , aku ingin kamu memelukku , aku ingin kamu mencium ku."

Tangis Jimin kembali pecah , kali ini isakan nya lebih keras , Jimin meluapkan sesak dalam dada nya. Jimin tidak seikhlasnya itu , Jimin tidak setenang itu. Jimin juga rapuh Jimin juga hancur.

















...



" Rindu paling berat itu adalah rindu kepada orang yang sudah tiada , cinta nya tetap ada namun raga nya tak dapat kamu genggam lagi."

Yoonmin Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang