FINAL.

1.7K 135 18
                                    









Matahari belum sepenuhnya tinggi , namum pria manis itu sudah duduk termenung didalam sebuah mobil yg di kendarai kekasihnya.

Tatapan sendu seolah menyimpan sejuta luka. Sang kekasih tau itu. Dia genggam tangan mungil itu di usap nya lalu di cium punggung tangan sang kekasih.

Sang empu menoleh , terlihat senyum yg dia paksakan. Tidak setulus biasanya.

" everything will be fine." Ucap sang kekasih.

" No " sergah si manis.

Tak ada yg bersuara lagi , hanya isakan kecil yg terdengar di dalam mobil.




....



Yoongi dan jimin telah sampai di tempat yg mereka tuju. Di sana juga sudah ada Jungkook , namjoon dan taehyung. Yoongi merasa genggaman tangan jimin semakin erat serta suara isakan yg semakin keras.

Yoongi mengusap punggung tangan jimin , memberikan rasa tenang pada jimin.

" Kalian sudah lama ?" Tanya yoongi.

" Sekitar 5 menitan." Jawab namjoon.

Hening.

" Jin hyung dan hoseok datang." Ucap yoongi.

Semua menoleh pada sosok berseragam tentara itu , terlihat lebih gagah.

" Kalian semua sudah datang." Sapa hoseok.

Semua mengangguk kecuali jimin.

" Ake merindukan kalian semua." Ucap seokjin.

" Bilang saja , jin hyung kangen sama namjoon hyung." Ledek jungkook.

" Yaa , jungkook-a tidak sopan sekali kamu pada hyung."

" Jinnie , sudah. kita di lihat banyak orang." Tegur namjoon.

Yg di tegur pun diam dan menurut.

" Aku akan pergi ke sana dulu , nanti kita ketemu lagi disini." Ucap yoongi sambil menggandeng jimin dan meninggalkan teman temannya.

" Ini bukan sesuatu yg mudah untuk jimin." Ucap taehyung.

" Dia dan yoongi seperti perangko. Dimana ada yoongi disana ada jimin." Timpal hoseok.

" Aku tau gimana rasanya berada di posisi jimin. Sedih , sakit semua beradu jadi satu." Tegas namjoon.




....




Yoongi membawa jimin duduk di sebuah kursi dengan tautan tangan yg tidak terlepas.

Yoongi membiarkan jimin menumpahkan segala kesedihannya lewat air mata nya.

" Kamu tau sayang , semakin kamu menangis semakin sakit juga hati ku." Ucap yoongi lemah.

" Aku dan kamu itu selalu terikat. Apapun yg kamu rasakan aku ikut merasakan juga. "

Tangis jimin justru semakin kencang.

" Apa harus sekarang hyung ? Kenapa bukan orang lain dulu ? Kenapa harus kamu dulu. Kamu udah janji buat kita berangkat bersama sama tapi kenapa kamu malah berangkat wamil dulu." Tangis jimin pecah. Dada nya naik turun memompa oksigen , rasa sesak itu kembali memenuhi dada nya.

" Sayang , agensi sudah lebih dulu mendaftarkan ku. Jadi aku tidak bisa menolak nya. Tolong berhenti menangis sayang. "

Di usapnya air mata jimin yg membasahi pipi , di cium nya kening jimin cukup lama.

" Percayalah pada ku sejauh apa pun jarak kita , aku tidak akan pernah melupakan bahwa aku sudah memiliki kekasih. Aku kekasih mu dan kamu kekasih ku , sampai kapan pun."

" ... "

" Jiminie .."

" ... "

" Aku mencintai mu, sangat. Berjanjilah untuk tetap sehat , makan dan tidur yg teratur. Jangan bekerja terlalu keras , aku tidak suka kamu sakit karena kelelahan.

Ini hanya sebentar sayang , sabarlah menunggu ku. Aku akan menyelesaikan wamil dan kembali bersama mu.

Suatu saat nant aku juga akan berada di posisi mu , menangisi seseorang yg aku cintai demi tugas negara ,mengabdi pada negara menjadi rakyat yanga taat aturan.

Jangan pernah merasa sendiri sayang , aku akan selalu disini. Di hati mu. Selamanya."

Jimin memeluk erat tubuh yoongi seolah tak ingin melepas yoongi untuk tugas negara nya. Namun jimin juga menyadari dia tidak boleh egois , sebentar lagi pasti juga gilirannya. Dia harus mulai terbiasa , terbiasa tanpa yoongi.








.





Haii..
Segini aja ya🙂
Aku menggambarkan bagimana suasana hati kalian , kurang lebih seperti tokoh cerita di atas .

Ini terlalu tiba tiba menurut ku ,
Tapi seperti kata jimin , lama lama kita akan terbiasa🙂

Keep smiling y'all.

Kita bisa lewati semua nya bersama💜
Lebih cepat lebih baik 🥰

See you in 2025 💜
We love bangtan forever 💜

Yoonmin Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang