your priorities.

1.2K 155 16
                                    















Hari Minggu yoongi dan Jimin sudah berencana untuk piknik , tidak jauh hanya di taman kota , piknik sambil ngedate , biar kekinian layaknya pasangan kekasih yg lain.

Sebenarnya sudah dari jauh jauh hari Jimin mengajak yoongi , namun selalu saja ada hal tak terduga yang terjadi. Seperti pagi ini Jimin dan yoongi sudah siap berangkat , aneka cemilan , minuman bahkan makanan yang Jimi sengaja masak sendiri sudah siap , tinggal berangkat begitu pikir Jimin.

Drtttt .. drtttt ..

Ponsel yoongi bergetar , tertera nama yang sangat sangat tidak asing untuk Jimin , seketika raut wajah Jimin masam , antara marah atau apa.

" Sebentar aku angkat telepon dulu." Begitu ucap yoongi.

Jimin mencoba untuk positif thinking , dia lebih memilih memasukkan barang barang kedalam mobil agar setelah yoongi selesai menelepon mereka bisa langsung berangkat. Berapa bahagianya hati Jimin.

" Jimin .. maaf kita tunda dulu ya piknik nya. Hoseok tiba tiba minta di antar ke toko buku."

" Harus banget mendadak kaya gini ? Ada ojek online gii , bus juga ada , kereta apalagi. Harus banget kamu yang anterin ?" Jimin merasakan dadanya mulai bergemuruh , seolah darah panas menjalar di seluruh tubuhnya.

" Jii , tolong ngertiin Hoseok , dia baru aja kehilangan orang tuanya, dia gak punya siapa siapa selain aku. Cuma aku yang dia kenal disini. Kita ganti lusa aja pikniknya ya. Aku janji."

Jimin memilih untuk mengalah , lagi pula lusa yoongi bilang piknik nya di ganti lusa. Jimin hanya mengangguk.

" Jangan marah ya , aku sayang sama kamu." Yoongi mengecup kening Jimin kemudian berlari kearah motor nya.












..








" Sorry banget ya gi , gue jadi gangguin waktu Lo berdua sama pacar Lo. Lo kan tau sendiri gue sekarang udah gak punya siapa siapa cuma Lo kenalan gue disini."

" Santai aja seok."

" Tapi pacar Lo gak marah kan gii ?"

" Dia gak bakal marah kok , tenang aja. Gue udah kasih dia pengertian."

" Thanks ya gii."

" Eh bentar ya seok , pacar gue nelpon." Yoongi permisi untuk mengangkat telepon dari Jimin.

" Iya sayang ?"

" Kamu udah sampe di toko buku ?" Tanya Jimin.

" Udah , baru aja."

" Oh ya udah kalo gitu."

" Kamu mau di bawain kalo aku pulang ?"

" Emang udah mau pulang ?"

" Ya kalo udah kelar pulang."

" Gii nanti abis dari sini kita mampir ke restoran favorit gue yaa." Celetuk Hoseok yg tentu saja di dengar oleh Jimin.

" Gak usah di bawa bawain. Kalian kan masih mau pergi."

" Ya kan beli nya bisa nanti sayang."

" Gak. Udah gak mood sumpah."

Jimin mematikan sambungan teleponnya. Kesal , marah semua bercampur jadi satu. Tidak hanya satu kali dua kali Jimin berada di posisi seperti ini , yoongi selalu mendahulukan Hoseok daripada dirinya , yoongi rela menunda acara bersama Jimin hanya untuk mengantar Hoseok , bahkan pernah suatu ketika orang tua Jimin mengundang yoongi untuk makan malam namun sebelum makan malam selesai yoongi pamit hanya untuk menemui Hoseok yang kata nya saat itu sedang sakit.

Yoonmin Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang