Sore itu ketiga remaja tengah memandangi langit yang begitu cerah , sepulang dari kampus mereka tidak langsung menuju flat mereka. Sore ini mereka sengaja melepas penat di taman yang tidak jauh dari tempat tinggal mereka , tugas kuliah yang begitu menumpuk serta persoalan hidup mereka masing masing.
" Kalian pernah gak sih merasa pengen menyerah ? Semua terkadang terasa begitu berat." Tanya Jimin tiba tiba.
" Pernah , tapi lagi lagi gue mikir kita masih terlalu muda untuk menyerah. Masih banyak hal hal yang belum pernah kita coba , tempat tempat indah yang belum pernah kita datengin jadi kita harus tetap semangat gak boleh nyerah sama keadaan."
" Taehyung ada bener nya juga , masa kita mau nyerah sebelum perang kan gak lucu. Kita gak boleh berpikir aneh aneh , kita akan selalu bersama sama menggapai semua mimpi dan tujuan kita." Ucap Jungkook.
" Tapi kan dunia pertemanan kalian bukan cuma gue doang akan ada saat nya kalian akan sibuk sama temen temen kalian yang lain juga sedangkan gue , gue cuma punya kalian."
" Bagi kita Lo bukan cuma sekedar temen , Lo udah kaya keluarga kita. Kita saling memiliki satu sama lain , kita saling membantu , saling percaya dan selalu ada. Kita akan tetap bergandengan tangan meski banyak banget badai di luar sana yang mencoba menghantam kita , tapi kita bertiga masih kokoh berdiri tegak." Ucap Jungkook.
" Gue gak bisa berkata kata lagi , di saat gue merasa benar benar sendiri di dunia ini tuhan memberikan gue sahabat yang baik dan pengertian kaya kalian , gue bahagia , gue beruntung. Ya meski pun di mata kalian gue keras kepala dan ngeselin tapi gue sayang banget sama kalian.
Makasih udah jadi sahabat dan keluarga buat gue."" Udah sih kenapa jadi melow gini , eh Lo gimana Jim sejauh mana Lo pdkt sama yoongi ?"
" Ah ya masih gitu gitu aja , geu sering di cuekin ah sok ganteng banget jadi orang padahal emang ganteng sih."
" Masa baru gitu aja Lo udah mau nyerah sih."
" Gak tau juga ih bingung gue , kalo mau lanjut dia gak ada feedback nya percuma dong gue."
" Coba sekali lagi Jim, Lo ajak deh dia jalan kemana gitu atau makan kalo dia masih kaya gitu mending Lo stop deh. Kasian juga hati Lo kalo cuma Lo yg berjuang sendiri "
" Oke deh."
...
Malam hari sekitar pukul tujuh Jimin berjalan jalan di sekitar flat tempat dia tinggal , disana ada kedai makanan yang sering dia kunjungi bersama Taehyung dan Jungkook. Jimin berniat mampir kesana , makan yang banyak agar sakit hati akibat penolakan yoongi tadi sedikit teralihkan.
" Aku butuh dakbal , odeng pedas dan toppoki pedas dan dua botol Soju." Ujar nya pada pegawai kedai tersebut.
" Sial , jihoon gak bisa di hubungi. Padahal aku ingin mengajaknya makan disini." Gerutu Jimin saat menghubungi teman nya tapi tidak bisa.
" Pesanan anda sudah siap tuan." Jimin mengangguk lalu mulai memakan makanannya.
Ting ...
Pintu kedai berbunyi menandakan ada tamu lain yang akan makan disana , tapi Jimin tidak peduli dia memilih fokus pada makanan nya.
" Kita duduk disini aja ya .."
Suaranya seperti tidak asing di telinga Jimin , tapi bodo amat lah ada banyak orang yang memiliki suara hampir sama.
" Oke , kamu tunggu disini ya aku mau ke toilet sebentar."
Kali ini Jimin mendongak , mencari sumber suara yang sangat sangat dia kenal. Dan wow benar saja disana yoongi sedang berdiri di hadapan seorang pria.