ADK 28

3.5K 186 9
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu'alaikum
Sebelum baca kita istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

Happy Reading

🌼🌼🌼

Alya menatap abqary yang masih diam. Setelah menatapnya dengan tatapan yang sulit dia artikan sekarang abqary memejamkan matanya. Terdengar helaan nafas dan saat itu abqary membuka matanya.

"Mungkin kamu tidak dalam keadaan sadar dalam berkata. Kalau kamu mengantuk, baiklah sekarang kita lebih baik tidur. Hari ini kamu lelah, makanya bicara kamu tidak jelas."abqary mengambil iqro dan Al-Qur'an nya.

Alya menahan tangan abqary yang ingin beranjak berdiri."Gue sadar apa yang gue ucapin abqary!"ucap alya sedikit memekik.

"Lagipula islam memperbolehkan poligami kan, tercantum jelas di Al-Qur'an. Rasulullah juga mempunyai istri lebih dari satu,"

Alya pernah mendengar tentang per poligami tertulis di Al-Qur'an. Alya yakin abqary bisa adil.

Abqary meletakan iqro dan Al-Qur'an nya kembali. Lalu menatap sang istri yang juga menatapnya.

"Rasulullah bisa berlaku adil terhadap istri-istrinya. Sementara Saya hanya manusia biasa yang tidak sempurna, saya tidak akan bisa berlaku adil. Saya tidak ingin menyakiti hatimu, walaupun kamu yang menyuruh saya menikah lagi, saya tahu di hati kecilmu itu pasti akan terasa sakit,"jemari abqary bergerak menyentuh lembut pipi alya."Kamu adalah amanah dan hadiah terbaik yang Allah kirimkan. Saya belum sempurna membimbing dan menjaga amanah ini. Saya tidak mau jika saya belum sempurna menjaga amanah ini saya meminta amanah yang seperti ini lagi. Dan kamu itu hadiah yang Allah kirimkan yang sangat-sangat membuat saya bersyukur. Jika memiliki mu hadiah yang terbaik dari Allah, kenapa saya mencari hadiah lain ?"

Alya tidak menjawab. Matanya terus menatap dalam manik di depannya. Disana tidak terdapat amarah hanya kelembutan yang terlihat.

"Dan bersamamu saja, saya bisa mendapatkan pahala, bisa mengurangi dosa. Kenapa harus mencari yang lain ?"jemari nya turun mengenggam jemari alya."menggenggam istriku yang satu-satunya saja bisa mengurangi dosa, kenapa menambah ?"

"Saya mohon. Jangan berpikir seperti itu. Biarkan hanya ada antara kamu, saya dan Allah di dalam kisah ini,"ucap abqary mengeratkan genggamannya.

Mata alya berkaca-kaca."Tapi gue mau lo bahagia. Kalau lo sama hasna, lo pasti bahagia abqary. Lo nggak bakal merasakan sakit hati, kehidupan lo akan tenang,"ucap alya membuat abqary tidak habis pikir.

Alya masih berfikir kalau hanya menyusahkan abqary. Ia takut sewaktu-waktu ia akan bertindak yang akan menyakiti abqary. Abqary sudah terlalu baik padanya, ia tidak mau abqary tersakiti karenanya.

"Apakah tawa dan senyum saya selama ini tidak membuat mu yakin kalau saya bahagia denganmu ?"tanya abqary. Namun, alya hanya diam.

"Saya bahagia bersama denganmu bukan orang lain."abqary menyeka air mata alya yang akan turun.

"Kamu tahu apa yang membuat saya sakit ? Saat kamu meminta saya untuk menikah lagi. Saya merasa kalau kamu tidak bahagia dengan saya,"ucap abqary seraya ingin menarik jemarinya dari genggaman namun di eratkan kembali oleh alya."Nggak !"ucap alya menggeleng kepala kuat.

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang