ADK 77

1.6K 135 50
                                    


77. Lumpuh

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ)

Setelah sholawat baca istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

Baca part ini jangan terlalu menghayati ya besty!

jangan lupa pencet bintang yang dipojok yuk guys sebelum baca

Udah di baca belum Al-Qur'an nya? Jangan sampai baca ini tapi belum di baca Al-Qur'an yaaa.

Tandai typo

Mohon maaf bila tidak dapat feel nya

Note: yang udah kangen baca abqary dan Alya bucin lagi, mohon maafnya. part ini nggak sepenuhnya pertemuan Alya dan abqary. Tapi aku bikin setengahnya pertemuan abqary dan para sahabatnya. Semoga kalian tetap suka!

Happy Reading

🌼🌼


"Abqary sekarang di rungan VVIP. Abqary sadar, dan dia baru di pindahkan,"ucap Raffa terkekeh, menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Alya seketika berhenti terisak. Entah wajahnya memerah karena sehabis menangis atau kesal. Ia menatap tajam Raffa.

"Kenapa Lo nggak bilang dari tadi !!"

"Maaf,"Raffa mengangkat dua jarinya dengan menunjukkan ekspresi polosnya yang membuat Alya ingin menampolnya.

Alya mengepalkan tangannya kuat saking geramnya."Gue rasanya mau mengubur Lo hidup-hidup!"

Tapi tidak bisa di pungkiri. Hatinya terasa senang, suaminya sadar dari koma.

"Entah, bikin orang takut aja !"nimbrung naziya kesal. Namun Raffa justru tersenyum melihat naziya berada di sini. Membuat Alya yang melihatnya mengerlingkan mata jengah.

"Terus kenapa waktu di telpon, lo nggak kasih tahu tentang abqary dan hubungan terputus,"ucap Alya masih dalam kekesalan nya.

"Jadi, waktu gue telpon Lo, dokter masuk ke ruangan ICU. Gue kira, abqary bakal memburuk lagi. Tapi ternyata abqary sadar dan panggilan terputus karena gue nggak mau Lo denger ucapan dokter yang gue kira abqary...—ah sudahlah gue nggak mau berpikir negatif kayak gitu lagi,"jelas Raffa. Tapi tetap saja, Alya benar-benar ingin mengubur hidup-hidup Raffa. Astaghfirullah!

"Sekarang temui suami Lo di sana, abqary lagi di periksa sama dokter. Yang lain juga di ruangan,"beritahu Raffa.

Akhirnya setelah beberapa hari, bibir itu kembali terbit, membentuk senyuman yang bersinar. Karena sangat ingin melihat suaminya, Alya berjalan cepat menuju ke ruangan abqary.

Sementara Acha masih menatap curiga Raffa dan Naziya. Apalagi Raffa terus memperhatikan naziya.

Alya berhenti melangkah, menatap dokter dan abinya yang tengah berbicara di depan ruangan abqary.

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang