ADK 84. meleburnya mawar putih (End)

1.5K 121 16
                                    


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

ISTIGHFAR DULU GUYS SEBELUM BACA!!

INI BENERAN ENDING CERITA ALYA DAN KEHIDUPANNYA! SEMOGA KALIAN TERIMA DENGAN LAPANG DADA

DI SARANKAN BACA NYA JANGAN TERLALU MENGHAYATI, SEPERTI COKLAT WAKTU MENULIS NYA😁

DI PART INI COKLAT MOHON MAAF JIKA TIDAK DAPAT FEEL NYA. JUJUR AKHIR-AKHIR INI COKLAT ENGGAK BISA TERLALU MENDALAMI MENULIS

Jika ada kalimat yang belum selesai. Mohon maaf ya!

HAPPY READING

🌼🌼🌼



Belum ada sehari Alya di rumah sakit. abqary sudah beberapa kali menghela nafas lelah. Ia mengira, setelah melakukan terapi radiasi. Alya akan perbanyak istirahat di ruangannya. Namun ternyata salah, istrinya tidak bisa diam. Di dalam ruangan pun, Alya selalu mengeluh bosan dan ingin berjalan-jalan keluar. Walaupun tadi sudah sebentar berjalan ke taman rumah sakit.

Abqary tidak mengizinkan Alya keluar lagi walaupun Alya terus merengek. Namun Alya tetaplah Alya yang suka mencuri-curi kesempatan. Di saat Abqary pergi ke ruangan dokter, Alya berjalan keluar ruangan. Meninggalkan sepucuk surat, isinya seperti ini. Nampyeon, Alya izin pergi sebentar ya, nanti balik lagi kok ke ruangan ini

"Punya istri walaupun lagi sakit tapi tetap aktif banget,"keluh abqary. Ia mengecek CCTV rumah sakit. Ternyata istrinya berjalan jauh. Istri tercintanya itu pergi dari wilayah rumah sakit.

"Bidadariku, kamu dimana?"racau abqary menghela nafas berat.

"Nampyeon!"

Abqary menghela nafas lega. Mendengar suara indah itu. Mengedarkan pandangan nya mencari perempuan yang berstatus istrinya itu. Ternyata Alya berada di seberang jalan. Ia menatap tajam Alya membuat bola mata Alya bergerak ke sana kemari. Takut menatap mata tajam itu.

"Nampyeon jangan marah!"teriak Alya dari seberang sana dengan mengedipkan matanya dan pipinya yang sengaja ia gembungkan. Agar terlihat gemas.

"Alya belikan sesuatu buat nampyeon!"Alya mengangkat tinggi-tinggi benda yang ia beli.

Abqary menghela nafas. Kali ini Alya berhasil lagi membuat nya tidak marah lagi.  Abqary akui, ia tidak bisa marah pada istrinya itu. Bahkan menatap tajam istrinya lama saja tidak sanggup. Sangat bucin bukan?

Abqary hendak menyeberang. Namun Alya lebih dulu mengangkat tangannya ke depan untuk memberi isyarat agar abqary tetap berada di tempatnya.

Alya baru saja hendak menyebrang. Namun barang untuk abqary terjatuh. "Ish! Jatuh segala pin nya,"ucapnya menekuk lututnya dan mengambil barang itu.

"Bidadariku awas!!"Sontak Alya mendongakkan matanya mendengar teriakan suaminya itu. Alya menatap bingung sekaligus kesal karena suaminya berlari ke arahnya tanpa melihat kanan dan kiri jalan. Telinga nya juga mendengar orang berteriak. Belum mengerti keadaan apa yang tengah terjadi, Alya sudah merasakan tubuhnya terhempas karena tertabrak dengan kuat.

"MAWAR PUTIHKU!!"

Deg!

Dada abqary kali ini lebih sakit dari pada mendengar penyakit Alya. Dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat istrinya tertabrak mobil. Tubuhnya terasa lemah. Nafasnya seakan ingin berhenti.

Dengan sisa tenaga, abqary berlari ke istrinya. Abqary membawa Alya ke pangkuan nya, berharap istrinya masih bisa membuka Mata. Dan harapan abqary terwujud, mata Alya terbuka perlahan.

"Nampyeon, ba-dan Alya sakit se-mua,"

"Nampyeon, ma-af nggak bisa ja-ga diri,"

"Udah ya, Sekarang kita ke rumah sakit,"Abqary hendak menggendong Alya. Namun tangan yang berlumuran darah itu menggenggam jari-jemari nya.

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang