ADK 69

1.9K 158 10
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ)

Setelah sholawat baca istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

jangan lupa pencet bintang yang dipojok yuk guys sebelum baca

Udah di baca belum Al-Kahfi nya? Jangan sampai baca ini tapi belum di baca Al-Kahfi yaaa.

Tandai typo

Mohon maaf bila tidak dapat feel nya

Happy Reading

🌼🌼🌼

Alya mengerutkan kening saat terdengar ketukan pintu.

"Masa nampyeon ? Padahal kan baru sebentar. Apa ada barang ketinggalan?"pikir Alya. Karena baru saja sepuluh menit lalu abqary pergi menjemput ummi dan Ara.

Alya turun dari kasur. Berjalan menuju pintu luar. Sesampainya, ia membuka pintu seraya berkata,"Nampyeon, bu—"

"Ummi !"pekiknya ketika pintu terbuka sempurna.

"Sayang,"ummi Aisyah memeluk putrinya. Sudah lama ia tidak bertemu dan berbincang-bincang. Saking senangnya bertemu, ummi Aisyah menangis bahagia. Namun, ia menyeka air matanya sebelum ada yang melihatnya. Nanti di kira orang, beliau bersedih.

"Cuman pelukan sama ummi doang nih,"cibir Ara bercanda.

Alya terkekeh. Mengurai pelukan dengan umminya dan beralih memeluk adek kesayangannya.

"Dek Ara,"ucap Alya menggoncang badan Ara.

Abqary melangkah menghampiri Alya yang telah mengurai pelukan.

"Kok cepat banget nampyeon jemput ummi dan Ara ?"bisik Alya.

"Di pertengahan jalan, saya bertemu ummi dan Ara. Sebelumnya memang, saya sudah mengirim pesan pada Ara, bahwa kamu ingin bertemu. Padahal, saya sudah bilang, kalau saya akan menjemput mereka. Namun, karena saking senangnya mereka ingin bertemu kamu, mereka tidak sabar menunggu saya datang,"jelas abqary ikut berbisik.

"Ummi dan Ara datang tidak bersama Abi dan paman Shaka ?"

"Abi dan bang Shaka masih di mobil. Abang Shaka tengah membicarakan yang katanya Abang Shaka itu penting,"

"Oohh,"Alya mengangguk-angguk lalu menatap kedua perempuan di depannya.

"Ummi, Ara, ayo masuk,"mereka mengangguk lalu berjalan masuk.

Ummi Aisyah menahan lengan Alya,"Ummi, tidak ingin di buatkan minum apapun. Ummi hanya ingin waktu kamu,"ucapnya dengan sorot menunjukan memohon.

"Oke ummi."

Seperti biasa mereka tidak duduk di sofa namun di lantai.

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang