ADK 56

2.8K 169 2
                                    


بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ  وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ)

Setelah sholawat baca istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

jangan lupa pencet bintang yang dipojok yuk guys sebelum baca

Tandai typo

Happy Reading

🌼🌼🌼

"Kaka tidak ingin makan brownies nya?"Ara menatap brownies coklat lalu bergantian menatap Alya.

"Kamu makan saja dulu Ra,"ucap Alya lesu.

"Kaka kenapa ?"tanya Ara menatap khawatir pada Alya.

"Hati Kaka rasanya tidak enak Ra. Pikiran Kaka tiba-tiba kalau akan terjadi sesuatu dengan abqary,"ucap Alya menggelamkan wajahnya di sela-sela tangan yang bertumpu di atas meja.

"Yakin kak, tidak akan terjadi apapun dengan Abang,"ucap Ara. Walaupun di lubuk hatinya juga khawatir karena perkataan Alya.

"Coba sekarang mengirim pesan ke Abang,"saran Ara.

Alya memukul meja di depannya."Iya, ya, kenapa Kaka enggak berpikir ke situ,"ucapnya heran pada diri sendiri.

Mawar putihku

Abqary Lo dimana? Lo baik-baik aja kan?

Alya menghela nafas berat ketika mengetahui abqary tidak aktif.

"Gimana kak di balas nggak ?"tanya Ara setelah menunggu beberapa menit.

"Belum dek,"jawab Alya bertambah lesu.

"Tenang kak. Sekarang kita berdoa saja kepada Allah. Semoga Abang selalu terlindungi dari marabahaya,"ucap Ara.

"Aamiin."ucap Alya dengan raut yakin jika Allah akan selalu melindungi suaminya.

Tangan Alya bergerak panik menutup hidung nya ketika merasa ada sesuatu yang akan keluar. Kenapa harus keluar saat ia tidak sendiri?!

"Ra, kakak ke kamarnya,"ucap Alya beranjak berdiri dan berjalan menuju kamar sebelum Ara menyahut.

Membuat Ara menatap bingung kakaknya itu. Namun kebingungannya, ia tepis. Mungkin, kakaknya terlalu khawatir pada abangnya.

Sesampainya di kamar. Alya langsung menuju kamar mandi. Alya menatap tangannya yang sudah terdapat darah. Cairan merah itu masih mengalir dari hidung nya membuat Alya menghela nafas lelah.

🌼🌼🌼

Lima laki-laki yang baru saja keluar dari masjid lalu duduk di teras masjid seraya memasang sepatu. Mereka baru saja selesai melaksanakan sholat isya.

"Bukannya gue merasa tinggi dan nggak paling punya dosa. Gue sadar diri kok kalau punya banyak dosa dan perubahan memperbaiki gue belum level bagus banget. Tapi Kalau di lihat-lihat ya, sekarang orang-orang hijrah  bukan karena Allah tapi dunia.  Mereka meninggalkan kebiasaan buruk yang mereka lakukan dan mengerjakan kebaikan hanya semata-mata mengharapkan pujian dan di pandang baik manusia atau sekedar mengikuti trend,"celutuk satria membuat empat laki-laki di sampingnya menoleh.

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang