ADK 64

2.5K 191 20
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ  وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ)

Setelah sholawat baca istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

Udah 100 vote, saatnya up!!

jangan lupa pencet bintang yang dipojok yuk guys sebelum baca

Tandai typo

Jangan lupa baca surah Al-kahfi yaaaa

Happy Reading

🌼🌼🌼

Alya menggeleng."Kaka mau keliling sekolah dulu,"

"Jangan kak !"Ara sedikit menyentak membuat Alya heran.

"Kenapa ?"

____

"Aku masih nggak sangka banget, ternyata Ning kita satu ini dulu nya suka banget maksiat,"

"Pergi ke club malam lagi. Minum-minum, mabok,"

"Parahnya dia itu juga pacaran!"

"Peluk-peluk kan sama lelaki yang bukan mahramnya, di tambahnya mau ya lagi di cium sama laki-laki lain,"

"Aku kira dia, perempuan Sholehah, anak pondokkan atau Ning gitu. Ternyata hanya perempuan biasa, suka maksiat lagi,"

"Gus abqary kok mau ya sama dia !"

"Jangan-jangan gus di paksa kali sama keluarga dia. Mana ada laki-laki Sholeh yang mau sama dia yang bekas orang lain,"

"Terus waktu udah nikah sama Gus abqary. Dia berubah, agar Gus abqary tetap mau sama dia,"

"Bisa jadi dia di depan kita-kita aja sama keluarga ndalem dan Gus abqary kelihatan baik dan alim. Aslinya di belakang masih berbuat maksiat,"

"Enggak cocok deh sama Gus abqary. Dia mah tingkat nya masih di bawah Gus abqary,"

Alya mengeratkan genggamannya pada  gamisnya. Ia selalu lemah mendengar kata tidak cocok.

"Gus abqary cocoknya sama Ning Hasna kan ?"

"Iya,"

Tes

Matanya yang terpejam mengeluarkan air mata. Rasanya sakit, jika mendengar abqary di cocokkan dengan perempuan lain. Dulu memang tidak masalah, namun seiring nya waktu, ia tidak bisa.

"Dia nggak cocok jadi Ning !"

"DIAM !"teriak Ning Ara emosi.

"DIAM KALIAN ! JAGA SOPAN SANTUN KALIAN !"ucap Ning Ara menatap tajam semua santriwati yang mengatakan Alya yang tidak-tidak.

Ara menunjuk Alya."PEREMPUAN INI ISTRI GUS ABQARY, NING KALIAN !"

"Ning kami, Ning ? Bisa-bisa kami di ajak maksiat lagi,"ucap mereka tertawa tanpa memikirkan perasaan Alya.

Cukup, Alya tidak bisa mendengar nya lagi. Ia menyeka air matanya kasar lalu berlari menuju ndalem.

"KAK ALYA !"

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang