ADK 78

1.5K 127 50
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ)

Setelah sholawat baca istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

Baca part ini jangan terlalu menghayati ya besty!

jangan lupa pencet bintang yang dipojok yuk guys sebelum baca

Udah di baca belum Al-Qur'an nya? Jangan sampai baca ini tapi belum di baca Al-Qur'an yaaa.

Tandai typo

Mohon maaf bila tidak dapat feel nya

Happy Reading

🌼🌼


Fahri juga melihat perubahan abqary mendengar nama perempuan itu di sebut."Sorry farqi. Tapi gue juga eneg sama dia. Dia masih di rumah sakit jiwa?"

"Caca siapa bang?"pertanyaan dari Irfan itu membuat zafran dan Fahri membolakkan matanya. Ini Irfan amnesia apa gimana?!

"Perempuan bersejarah bagi kita! Terutama abqary dan Raffa!"ucap Zafran.

"Gila gitu. Kamu bilang perempuan bersejarah!"sentak abqary membuat zafran dan fahri  terjengit kaget.

Namun sepertinya Irfan tidak menyadari hawa panas di dekatnya. Ia justru mengingat perempuan yang di sebutkan Fahri."Ooohh salah satu fans gila Abang farqi! Yang paling brutal banget kan dekatin Abang farqi jaman SMA. Gila! Sampai cari kesempatan mau cium bibir Abang farqi."setelah nya Irfan merasakan keningnya mendapatkan jitakan yang lumayan keras. Irfan meringis membuat abqary merasa bersalah. Karena tidak bisa mengontrol emosinya, ia sampai menyakiti Irfan. Abqary menghela nafas dengan memejamkan matanya. Ia ingin meredakan emosinya. Huh! Kenapa Fahri menyebut nama itu coba!

Abqary membuka matanya perlahan. Di rasa emosinya mulai mereda."Ungkit masa lalu saya lagi. Denda 1 juta pan. Lumayan buat bayar biaya rumah sakit,"walaupun ucapan nya santai. Tapi tatapan tajam nya mengintimidasi dan sayangnya Irfan tak melihat itu. Irfan justru menghela nafas lelah mendengar ucapan kalimat terakhir abqary.

"Bang. Gue maklumi jaman sekolah Lo berlagak sok miskin walaupun anak horkay. Emang di saat itu Lo masih nol dan mengandalkan uang dari orang tua. Tapi sekarang bang, Lo punya penghasilan sendiri dan cukup besar. Jadi berhenti deh berlagak sok miskin. Abang bayarin semua pasien di sini aja, kelihatan nya bisa!"

"Dia nggak cuman cari masalah dengan abqary, Raffa. Sama kita juga. Lo masa lupa kita pernah di kurung berlima dengan banyaknya ular. Untung Sasa datang tepat waktu,"ucap Zafran.

"Emang gila tuh cewek,"ucap Zafran kembali.

Fahri berdecak. Ia menatap Zafran. Tatapannya seolah menuntut jawaban."Tinggal jawab aja kenapa! Enggak perlu mengulur tentang dia. Eneg gue ingat dia!"ia tahu Zafran juga bisa menjawabnya.

"Masih,"bukan dari Zafran melainkan abqary dengan bersuara dinginnya.

"Maap nih. Gue ketinggalan berita. Siapa yang masukin cewek gila ke rumah sakit jiwa?"Memang di antara berlima. Irfan yang tidak mengetahui berita perempuan itu setelah beberapa tahun akhir karena dia sibuk belajar mengolah perusahaan keluarga nya. Maklum anak tunggal. Harapan satu-satunya orang tua.

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang