ADK 63

2.6K 166 9
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ  وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ)

Setelah sholawat baca istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

jangan lupa pencet bintang yang dipojok yuk guys sebelum baca

Tandai typo

Sebaik-baiknya bacaan adalah Al-Qur'an. Jangan sampai kalian baca cerita ini tapi belum ada baca Al-Qur'an

Kalau di part ini menurut kalian agak kurang nyaman silahkan kalian skip. Tegur coklat juga silahkan✌️

Happy Reading

🌼🌼🌼

"Dingin,"adu alya pada abqary. Mereka baru saja menyelesaikan sholat witir dan bersiap untuk tidur setelah Alya berganti pakaian. Katanya baju yang tadi di pakai kurang nyaman.

Abqary menoleh pada Alya. Awalnya ia tersentak melihat Alya yang hanya memakai celana pendek dan baju tipis lengan pendek. Tapi, raut wajahnya ia cepat gantikan tanpa ekspresi. Laki-laki itu belum terbiasa melihat Alya berpakaian seperti itu.

"Ganti pakaian mu,"titah abqary di sela-sela tengah membersihkan kasur. Ia heran dengan istrinya, katanya dingin tapi justru memakai pakaian pendek.

"Enggak mau,"Alya menggeleng keras.

"Pakaian mu pendek dan udara malam ini begitu dingin. Nanti bisa sakit, sekarang, ganti pakaian,"ucap abqary namun namanya Alya pasti susah untuk di bilangkan.

"Enggak mau !"

"Nanti tambah dingin lagi,"ucap abqary berusaha membujuk Alya.

"Enggak. Kan tidurnya sama Lo, di peluk Lo. Jadi enggak dingin,"ucap Alya menjatuhkan dirinya di kasur lalu langsung menarik selimut nya.

Abqary menghela nafas,"Ada aja alasannya,"ucap abqary membuat Alya menyengir.

Abqary menarik lengan Alya agar beranjak duduk."ganti, bidadariku."ucapnya masih membujuk.

Alya menghela nafas kasar."ish! Malas lho. Gue lebih suka kayak gini,"ucapnya.

"Saya hanya takut kamu sakit,"ucap abqary penuh pengertian seraya duduk tepi kasur.

Alya berdecak."Ih! Nggak bakal nampyeon. Lagian ini masih kelihatan panjang kok. Dari pada gue pakai lingerie!"ucapnya menyilangkan kedua tangannya kesal.

"Sekalian aja nggak perlu pakai baju!"abqary yang memang tengah lelah di tambah Alya yang memang mengenyel sehingga tidak sadar mengucapkan nya.

Alya refleks memukul lengan abqary. Kalau seperti ini kan otak Alya langsung mengarah yang tidak-tidak.

"Aduh, main mukul aja,"keluh abqary.

"Habisnya mesum!"ucap Alya kesal.

"Habisnya kamu ngeyel di bilangin!"balas abqary. Yang entah kenapa sedikit menunjukkan kekesalan nya.

Alya mendengus."Lo juga ngeyel!"ucapnya menggebu.

Abqary mengangkat sebelah alisnya,"Kapan? Hari apa? Tanggal? Jam? Menit? Detik berapa?"perempuan yang berhadapan dengan abqary itu tercengang mendengar pertanyaan suaminya itu.

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang