ADK 46

3.4K 198 4
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

(اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحَمَّدٍ  وَعَلٰى اٰلِ مُحَمَّدٍ)

Setelah sholawat baca istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

jangan lupa pencet bintang yang dipojok yuk guys sebelum baca

Tandai typo

Happy Reading

🌼🌼🌼

P

emandangan langit malam selalu sangat indah bagi mereka berdua yang menyukai langit. Bahkan dinginnya angin malam tidak membuat Alya ingin masuk kerumah. Tetap duduk di teras belakang rumah. perempuan itu pun, enggan memakai pakaian tebal seperti jaket. Menurut nya buat apa memakai nya, jika pria di sampingnya saja bisa menghangatkan dirinya.


Alya tidak akan mengatakan meminta pria di sampingnya memeluknya. Namun, ia mengusap kedua lengan nya. Oh ayolah, laki-laki disampingnya kan sangat peka.

"sini, mendekat pada saya,"Abqary menarik Alya dan tangannya melingkar dari punggung Alya, memeluknya."masuk saja ya. sudah terlalu dingin,"ucap abqary mengusap lengan Alya.

Alya menggeleng. kepalanya bersandar pada dada suaminya."sini aja, gue mau lihat bulan dan bintang. kalau Lo di suruh milih, Lo pilih bulan atau bintang ?"Alya menatap abqary saat mengatakan itu.

pandangan abqary tertuju pada bulan."saya menyukai bulan."lalu, pandangan nya beralih pada perempuan yang bersandar padanya.

"Dulu, saya mengatakan pada bintang, jika saya menyukai bulan di antara banyaknya bintang bersinar. Sekarang saya akan menunjukkan pada bulan, jika saya menyukai Perempuan bernama Alya Nur Aufa di antara banyaknya perempuan di dunia ini,"Abqary mengecup kening Alya.

"Bahkan, bidadariku ini sangat menyinari kehidupan saya,"lanjutnya menatap lembut mata indah milik istrinya itu.

"Asal Lo tahu, Lo yang sangat menyinari kehidupan gue,"ucapnya membatin tanpa sadar.

Matian-matian Alya menahan agar tidak berteriak dan salting di depan suaminya. Gengsi !

"ish, apaan si. Omongan Lo nggak jelas tau nggak !"ucapnya ketus menyembunyikan ke saltingannya. Alya juga memalingkan wajahnya, takut wajahnya kini sudah memerah. Tapi, siapa sangka Abqary melihat nya.

"Yasudah, saya ulangi,"ucap abqary yang sudah siap-siap mengatakan ulang.

"sa—"namun terhenti ketika tangan Alya membungkam mulut Abqary.

"ish, udah diam aja. gue lagi ingin tenang menikmati pemandangan langit !"ucap Alya  membuat abqary terkekeh.

"salting ya ?"goda Abqary menaik-turunkan alisnya.

Alya mencubit dada abqary."enggak ya !"elaknya dengan muka galaknya dan justru menciptakan kegemasan abqary.

abqary mencium pipi Alya yang menggembung itu."kamu, kalau galak, justru gemas tau,"ucap abqary membuat Alya berdecak.

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang