ADK 24

3.8K 184 3
                                    

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Assalamu'alaikum
Sebelum baca kita istigfar dulu ya guys...
Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah,

Happy Reading

🌼🌼🌼

"Hiks...hiks... Dosa gue banyak banget. Diampuni nggak ya,"Alya terus menangis menggelamkan wajahnya di sela-sela lutut sejak sujud terakhir saat tahajjud. Benar apa yang dikatakan suaminya, rasanya melaksanakan sholat tahajjud tidak bisa diungkapkan oleh kata-kata.

Abqary mengangkat kepalanya Alya. Terlihat muka istrinya yang sudah memerah. Abqary dengan lembut menghapus air mata Alya.

"Allah berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 53. 'Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri! Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang,"

"Jangan memutuskan bahwa Allah tidak mengampuni dosamu, jangan memutuskan kalau tobat mu tidak di terima. Allah sendiri yang mengatakan nya untuk jangan berputus asa dari Rahmat nya. Ampunan Allah jauh lebih besar dari pada dosamu. Allah maha penyayang, tidak mungkin hambanya yang ingin bertaubat Allah tidak menerima. Allah pasti mengampuni hamba-hamba nya. Allah senang hambanya mendekat padanya."

" Kalau dosa gue udah kaya seluruh semesta ini. Allah ampuni ?"tanya Alya.

"Allah maha penyayang, bidadari cantiku."abqary menjawil hidung Alya yang sudah memerah.

"Huuaaa...."

"Kenapa ?"tanya abqary karena Alya tambah menangis.

"Baru sadar. Sayangnya Allah besar banget sama hambanya. Huaa..."

Abqary tersenyum simpul mendengar nya lalu matanya menelisik mencari sesuatu.

"Kamu ada Al-Qur'an?"tanya abqary.

"Lo mau baca Al-Qur'an ya. Biar gue ambilkan, gue ada kok Al-Qur'an,"ucap Alya.

Alya menggaruk tengkuknya, mencoba mengingat dimana ia meletakan Al-Qur'an.

"Oh ya, di tumpukan buku,"ingat Alya.

Alya mencari di tumpukan buku-buku yang sudah berdebu."nah, ini dia Al-Qur'an."Alya meniup debu yang menempel di Al-Qur'an. tanpa seizinnya sebening air keluar lagi dari matanya.

"Saya ambil, ya,"Abqary mengambil Al-Qur'an itu.

"Ada satu bulan kaya nya nggak kamu sentuh,"ucap abqary mengelap Al-Qur'an menggunakan tisu.

Alya menghapus kasar air matanya."Bukan satu bulan tapi satu tahun, mungkin. ataupun dua tahun kayanya."

"Saya mau mendengar kamu membaca,"pinta abqary.

"Tapi tadz, gu—gue nggak bisa,"ucap Alya.

"Dalamnya masih bagus kok cuman luarnya aja yang berdebu."ucap abqary yang mengira Alya mengucapkan tidak bisa.

"Gue sedikit nggak yakin gue bisa. Bukan sedikit nggak yakin lagi tapi emang yakin gue nggak bisa,"ucap Alya sekali lagi. Dan kali ini abqary paham.

"Kamu mau memulai lagi di iqro ?"Alya mengangguk.

"Kamu ada iqro kan ?"

"Ada"

"Bentar gue cari."

Alya mencari di tempat tumpukan buku-buku lagi.

Alya dan Kehidupannya ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang