Winara Salsabila Mahandika. Gadis cantik berusia 19 tahun yang baru saja memasuki perkuliahan semeser dua.
Dulu namanya hanya Winara Salsabila, sebelum tujuh tahun yang lalu ibunya - Tania menikah lagi dengan seorang pengusaha kaya. Alhasil Winara memiliki nama itu- Mahandika.
Kehidupan Winara di keluarga barunya tidak lah buruk. Dia justru merasa lebih baik setelah berada di keluarga ini.
Winara yang awalnya cuma anak tunggal jadi punya dua kakak. Yura Mahandika kakak perempuan yang berusia 4 tahun di atasnya. Sekarang wanita itu sudah lulus kuliah dan bekerja di perusahaan milik ayah mereka.
Lalu, Yogantara Mahandika. Kakak tertua Winara. Berusia 8 tahun dia atasnya. Pria itu sudah bergabung lama dengan perusahaan. Bahkan sekarang sudah mendudukin posisi wakil direktur di bawah Gio Mahandika.
Lengkap sudah kebahagiaan Winara. Memiliki orang tua yang sayang padanya. Juga dua saudara tiri yang sangat baik dan selalu menganggapnya sebagai adik kecil.
Adik kecil yang sangat dimanja. Semua keinginanya dengan mudah dikabulkan, sedikitpun Winara tak merasakan kesulitan yang berarti dalam hidupnya.
Tidak sampai Winara tau kakaknya Yoga memiliki ketertarikan lebih padanya. Bukan rasa sayang kepada adik melainkan seorang wanita.
Rara- sahabat baik Winara yang memberitahunya. Dia bilang Yoga itu udah di level kakak tiri yang gatau diri.
Cerita Rara membuat Winara jadi lebih paham. Terkadang Winara mengamati kelakuan kakaknya itu yang ternyata memang terlalu memempel dan overprotektif padanya.
"Wina.."
Lalu saat bisikan suara lembut itu kedengeran jelas di telinga Winara, dia langsung melompat turun dari kasurnya.
"Kak Yura?" beo Winara.
Jantungnya nyaris copot karena mengira orang yang bangunin dia adalah Yoga.
Huft!
Sungguh karena Rara, setahun ini Winara hidup dalam keparnoan yang hakiki.
Pria itu kan sedang dalam perjalanan bisnis bersama ayahnya. Tidak mungkin Yoga masuk ke kamarnya.
"Kamu kenapa sih? Dibangunin malah kaget gitu?"
"Habis mimpi setan," oh tentu Winara berbohong.
Asli inimah Winara mending lihat setan dari pada melihat kakaknya Yoga yang datang ke kamarnya dan diam-diam menyentuhnya dimana-mana. Euh!
Yura berdecak, dia cubit itu pipi gembul Winara dengan keras. "Makanya jangan begadang tidur malem-malem. Lihat tuh udah jam berapa sekarang?"
Winara melirik jam di nakasnya. Mata buletnya makin membulet karena kaget.
"Hah udah jam sembilan?! Aaa aku telat!!"
Winara beneran lari ngibrit ke dalam kamar mandi. Meninggalkan Yura yang cuma bisa geleng-geleng kepala di tempatnya berdiri.
"MAKASIH KAK UDAH BANGUNIN AKU!" teriaknya dari dalam kamar mandi.
"IYAAA!" Yura balas berteriak juga.
Lalu saat hendak melangkah pergi, pintu kamar mandi dibuka dari dalam. Kepala kecil Winara terlihat menyembul ke luar.
"Kak Yuraaa.. minjem mobil boleh? Kakak nggak kerja kan? Kan kan?"
"Iya tuh ambil aja kuncinya di kamar!"
"Makasih kakak sayang! Muah!"
Pintu kembali ditutup dengan keras. Yura menepuk jidatnya. Kesal dan gemas menjadi satu. Winara itu, tingkahnya memang selalu ada-ada saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Series 3; Light and Shadow
Romance❝She fell first but he fell harder, harder, and harder❞ - by milkymiuw