Chapter 60

624 94 40
                                    

Gio syok melihat hasil apa yang dia dapatkan setelah mengorek banyak hal dari perusahaan. Yura datang-datang memintanya menyelidiki semua tentang Yoga.

Apa yang pria itu lakukan selama beberapa bulan terakhir selain bekerja. Yoga memang bekerja tetapi juga menggelapkan banyak uang di saat yang sama.

Banyak aset yang diam-diam dia jual tanpa persetujuan. Usaha di bidang pariwisata, ada banyak vila dan hotel yang dimiliki. Semua itu dimainkan oleh Yoga dengan sesuka hati. Dia bermain dengan sangat-sangat rapi.

Uang itu tidak sedikit jumlahnya. Sangat tidak sedikit!! Anak perusahaan di Bali yang Gio pikir sudah stabil dan meningkat penghasilannya selama beberapa tahun terakhir justru dimanfaatkan oleh Yoga.

Gio salah. Dia pikir Yoga sudah baik-baik saja. Tak lagi mengurusi soal Winara karena yang dia lakukan hanyalah bekerja, bekerja, dan bekerja. Juga sedikit bersenang-senang dengan wanita.

Apa semua itu hanya pengalihan semata?

Yoga kembali terlibat dengan Jeffrian. Saat Winara menghilang, Gio sudah membayangkan kegilaan putranya.

"Kenapa hal buruk seperti ini selalu terjadi pada Wina?!" Tania menangis.

Dia tidak bisa lagi mendengar ucapan Gio tentang situasi ini. Saat Gio pulang dan mulai menelepon satu persatu orangnya, Tania dan Yura mendengarnya.

"Temukan Yoga, lindungi dia. Yogantara Mahandika adalah priotitas kalian."

Lalu Winara?!

"Pa?! Apa papa sama sekali nggak memikirkan tentang Wina?! Dia juga anak papa!"

"Wina yang jadi korbannya. Kak Yoga dan Jeffrian, apa yang akan terjadi pada Winara sekarang?!" Yura sangat sedih.

Ini terjadi lagi. Lagi-lagi kejadian tak mengenakan seperti itu terjadi kepada adik tirinya dan pelakunya adalah Yoga, sang kakak tiri.

Gio terbayang wajah Winara saat mereka bertemu di restoran kala itu. Pria itu menyugar rambutnya dengan kasar.

Dia tidak ingin memikirkannya. Lagipula Winara hanya putri tirinya. Tapi Yoga?! Dia putra satu-satunya yang dia punya.

Sialan!

"Prioritasku tetap putraku. Setelah ini aku akan menghukumnya." ucap Gio bergegas mengambil sesuatu di dalam kamarnya.

Di situasi seperti ini memiliki senjata adalah hal yang sangat penting. Meski Gio sendiri tak berniat menggunakannya, dia tetap menyimpan pistolnya dengan rapi.

"Tunggu dulu Gio! Selamatkan putriku!"

"Dari apa?! Kau pikir putraku seorang penjahat?!"

Deg!

Tania meremas ujung gaunnya. Dia menatap Gio dengan mata berlinangan air mata. Hubungan mereka memang memburuk sejak masalah Winara. Sepertinya kali ini adalah puncaknya.

"Ini tidak seperti Yoga akan menyakiti Winara. Putra brengsekku itu hanya-"

Plak!

Satu tamparan kuat mendarat di pipi Gio. Tania yang melakukannya, dia tidak habis pikir.

Winara bukan yang bermasalah. Putrinya itu seharusnya tidak terlibat dalam masalah seperti ini!

Tania menyesal. Membawa Winara ke rumah ini, dia sangat menyesal. Dulu Tania sangat bahagia bisa kembali jatuh cinta dan memiliki keluarga bahagia.

Sekarang tidak lagi. Keluarga ini tak bisa lagi disebut sebagai keluarga bahagia. Tania seharusnya mengakhirinya setelah keretakan itu terlihat jelas.

Mengabaikan tamparan dari istrinya, Gio mengambil jasnya di atas sofa. Dia bergegas pergi untuk berkumpul orang-orangnya.

Obsession Series 3; Light and ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang