Chapter 5

1.6K 193 27
                                    

Hari ini Winara jadi bertemu dengan Jeffrian Damares. Sesuai janji yang telah dibuat. Pertemuan itu berlokasi disebuah kafe yang tak jauh dari kampus Winara.

Pertemuan pertama dan satu-satunya. Itulah kesempatan yang diberikan oleh Bara Damares. Si pemilik perintah mutlak. Bahkan Gio Mahandika, ayah Winara harus tunduk jika tidak ingin perusahaanya goyah.

Itulah ganjaran yang harus diterima oleh Gio karena bermain-main dengan Bara Damares.

"Kakak nggak perlu repot-repot jemput aku."

"Memang kapan kamu pernah merepotkan kakak?"

Yoga hendak merapikan rambut Winara yang berantakan namun lebih dulu ditepis oleh gadis itu.

Padahal ucapan Winara barusan berarti bahwa Yoga tidak perlu datang ke sini. Dia bisa pergi sendiri. Sialnya pria itu memang sudah bertekad kuat untuk terus berada di sisinya.

Yoga sendiri pasti juga bingung. Dia tidak ingin adik kandungnya Yura dipaksa masuk ke dalam perjodohan. Di sisi lain dia tak ingin membiarkan Winaranya pergi.

Sialnya persis seperti ucapan ayahnya bahwa Yoga tidak menemukan cara lain untuk mengatasi masalah ini. Jika hanya uang yang harus mereka keluarkan mungkin Yoga bisa mencarinya.

Tapi sepertinya Bara Damares itu memang gila. Dia justru ingin anak perempuan keluarga Mahandika?!

Keparat itu sengaja sekali ingin memegang tali kekang keluarganya!

"Kakak tunggu aja di sini. Aku yang harus menemuinya."

"Nggak bisa Wina! Kakak nggak akan membiarkan kamu pergi sendiri."

"Kak please!" mohonnya memelas.

Yoga menghembuskan napas panjang. "Baiklah, kakak awasi dari jauh. Jangan takut, ya sayang?"

"Sebenarnya kenapa kakak repot-repot? Toh dia juga akan jadi suamiku!"

"Kakak nggak tau justru kehadiran kakak di sini bikin aku takut dan nggak nyaman!"

Ingin sekali Winara berkata demikian namun dia urungkan. Sengaja Winara tahan-tahan karena dia juga tak ingin berbicara banyak dengan Yoga.

Winara pergi ke meja nomor 7. Meja itu sudah di pesan khusus untuk mereka. Benar saja, Winara bisa melihat seorang pria berpakaian serba hitam duduk di sana.

Topi hitam, jaket kulit, kaos, dan celana hitam. Sangat mengingatkan Winara pada Rara, sahabatnya.

 Sangat mengingatkan Winara pada Rara, sahabatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ah benar juga. Jeffrian Damares kan klien di Showroom orang tuanya Rara. Pria itu pastilah anak motor sejati.

Tunggu? Bagaimana cara menyapanya?

"Hai.."

Bodoh! Winara merutuki dirinya sendiri atas kecanggungan ini.

"Duduk. Kamu Winara?"

Obsession Series 3; Light and ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang