Chapter 26

1.4K 190 66
                                    

Tidak ada yang lebih mengecewakan bagi Winara selain tak mendapati Jeffrian tertidur di sebelahnya.

Dua kali— dua kali mereka menghabiskan malam panas bersama dan dua kali juga Jeffrian tak berada di sisinya.

Padahal masih jelas dalam ingatanya, semalam pria itu memeluknya erat hingga dia terlelap. Tidak apa, mungkin saja Jeffrian memang buru-buru pergi untuk bekerja.

Winara bergegas mandi, mengguyur tubuhnya dengan air hangat menenangkan. Membayangkan kegiatan nya dengan Jeffrian membuatnya sampai lupa diri. Dia buru-buru menyelesaikan kegiatan mandinya.

"Chibi? Loh loh!"

Winara kaget saat membuka pintu, kucing manisnya itu berada di depan kamarnya.

"Lo naik sendiri dari bawah?! Wow Chibi!" pekik Winara senang.

Bayangkan saja, kucing kecil yang sudah menggemuk itu sekarang bisa naik ke lantai atas dengan keempat kakinya yang pendek. Winara senangnya bukan main.

"Meow~"

Loh kok malah menghindar? Winara mendegus, Chibi sekarang sedang jual mahal padanya. Ini biasanya terjadi kalau Winara telat memberi makan.

"Chibi mau kemana!"

Terkejut mata Winara saat kucing oren itu berlari menuju kamar Jeffrian yang berada tepat di sampingnya. Dan hal yang membuat Winara lebih terkejut lagi adalah tubuh kucing itu menghilang di balik pintu.

Pintu kamar Jeffrian terbuka! Hanya celah kecil seukuran tubuh Chibi. Winara sudah memastikan rumah kosong karena tak ada suara Jeffrian.

Lalu apa pria itu lupa mengunci pintu kamarnya?

"Chibi keluar nggak!"

Meski ingin, Winara tak bisa masuk ke sana. Jeffrian menjaga kamar itu agar tetap menjadi privasi untuknya. Tentu Winara tak ingin melanggarnya.

"Meow~"

Hanya terdengar suara Chibi yang megeong. Kucing nakal itu tak juga keluar dari sana.

Prak!

Mendengar suara benda jatuh barusan mau tak mau Winara mendorong pintu kamar dan bergegas untuk masuk. Matanya melotot melihat Chibi berdiri di atas meja. Entah naik dari mana kucing itu. Sepertinya dari kursi yang berada di sebelahnya.

"Chibi! Nakal banget sih lo!" omel Winara. Hendak meraih binatang itu namun dia lebih dulu melompat ke kursi dan berjalan menjauh.

"Haish!"

"Maaf kak, bukannya aku sengaja mau dateng ke sini. Tapi Chib—"

Ucapan Winara terhenti saat melihat bingkai yang jatuh tepat di bawah kakinya. Winara buru-buru mengambilnya.

"Pecah?!" paniknya. "Dasar Chibi, awas aja yaa nanti!"

Winara meringis, mungkin saja bingkai ini salah satu benda penting milik Jeffrian. Sayangnya Chibi malah merusaknya.

"Eh?"

Menyingkirkan pecahan kaca itu, Winara bisa melihat foto yang berada di dalam bingkai. Foto Jeffrian saat masih SMA. Winara mengetahui dari seragam putih abu-abu yang dikenakannya.

Fokus Winara sepenuhnya jatuh pada gadis yang berada di sisi Jeffrian. Sama-sama memakai seragam, dan berfoto riang bersama. Bahkan jari tangan Jeffrian berada di pipi gadis itu.

"Siapa?" beo Winara. Tak sadar memperhatikan setiap detail foto itu.

Hingga tatapanya terjatuh pada kalung yang dikenakan oleh si gadis. Meski foto lama, Jeffrian menyimpannya dengan baik. Kualitas foto itu masih sangat bagus hingga Winara masih bisa melihat dengan jelas kalung dengan liontin huruf 'R' yang melingkar di leher gadis itu.

Obsession Series 3; Light and ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang