Chapter 63

735 98 67
                                    

Dua minggu berlalu Winara melihat berita Jeffrian ditangkap karena tuduhan pembunuhan terhadap dua orang.

Yogantara Mahandika dan juga Hardinata. Tentu saja berita itu terdengar tak masuk akal.

Seorang Jeffrian Damares yang memiliki citra bersih sebersih bulu angsa kini menjadi ternoda. Sebagian orang tak percaya sementara yang lain yakin itu bisa saja terjadi.

Alasannya karena perusahaan dan juga masalah pertunangan.

Mahandika Grup berada di bawah Damares Grup sebelum perusahaan itu berdiri sendiri. Itu membuat Jeffrian memiliki hubungan kuat dengan Gio dan juga Yoga.

Lalu Hardinata? Beberapa bulan yang lalu pertunangan antara putrinya, Rara Hardinata dan Jeffrian terputus. Hal itu juga sempat menjadi huru hara publik. Padahal bisa dibilang hubungan mereka sudah selayaknya sebuah keluarga.

Jadi hubungan Jeffrian dengan dua keluarga itu memang sudah tak asing lagi. Mereka berkaitan, mereka berhubungan satu sama lain.

Dan Jeffrian membenarkannya. Bukan pasal pembunuhan melainkan alasan mereka bersitegang adalah karena alasan-alasan itu. Perusahaan dan juga hubungan bisnis.

Semua digiring menjadi persaingan tak sehat antar perusahaan.

Tak pernah sekalipun Jeffrian menyebutkan nama Winara dalam kasus ini.

Padahal orang yang berada diantara Jeffrian Damares, Yogantara Mahandia, dan Rara Hardinata adalah Winara.

Namun sosoknya dianggap tak ada oleh Jeffrian. Tak seorang pun Jeffrian biarkan membicarakan tentang Winara.

Winara tentu saja sangat terkejut. Itu artinya saat polisi datang waktu itu memang untuk menyelidiki Jeffrian.

Padahal Winara pikir mereka para petinggi polisi yang datang untuk menjenguk Jeffrian. Seragam mereka berbeda, juga tampaknya bukan orang-orang yang memegang jabatan rendah.

Berita yang Winara temukan di artikel memunculkan foto Jeffrian yang berjalan santai menuju kantor polisi.

Pria itu terlihat baik-baik saja, dia berjalan dengan normal. Tak ada yang aneh. Pakaian serba hitam dan topi hitamnya membuatnya menjadi pusat perhatian.

Ada luka di dalam tubuh itu. Apa mungkin bekas operasinya bisa sembuh dalam kurun waktu dua minggu?

Jika memang begitu adanya, Winara merasa lega. Dia tak ingin mengutuk pria yang telah menyelamatkan nyawanya dan bayinya. Mendoakan kejelekan untuk Jeffrian itu tidak baik.

Lalu pikiran ini muncul di benak Winara. Apa Jeffrian menjauh darinya karena ini?

Apa pria itu tahu dia akan diadili sebagai konsekuensi dari tindakannya?

"Aku mencintaimu..."

Memikirkannya beribu-ribu kali pun Winara tak bisa menganggap ucapan Jeffrian kala itu hanya omong kosong belaka.

Winara memang membenci Jeffrian karena membuat hidupnya rusak dan kacau. Pria itu berkali-kali meremehkannya, membohongi, dan mempermainkannya sesuka hati.

Namun Winara kembali memikirkannya. Sisi-sisi Jeffrian yang tak pernah mengecewakannya. Pria itu tak pernah menyakitinya. Jeffrian selalu ingin melindunginya.

Jeffrian bahkan harus merelakan satu ginjalnya untuk dirinya. Hidup dengan satu ginjal ke depannya pasti tak akan lagi sama.

Winara meletakan ponsel dan alat merajutnya ke atas meja. Dia menoleh ke sang mama yang berada di sampingnya.

"Ma, aku mau pergi." pamit Winara, memantapkan keputusannya.

"Kemana, Wina?"

"Menemui Jeffrian," ungkapnya jujur.

Obsession Series 3; Light and ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang