Lift yang berhenti beroperasi secara mendadak itu berawal dari lantai sepuluh. Kemungkinan seseorang yang berada di dalamnya adalah orang yang berniat turun dari lantai 10.
Jeffrian pergi tidak berselang lama dari Winara. Mereka tidak sempat memasuki lift yang sama. Itu kesalahan Jeffrian.
Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi...
"Sialan Winara sialan!" Jeffrian terus saja mendial nomor Winara. "Angkat teleponnya sayang!"
Jeffrian memukuli dinding lift dengan tangan kirinya. Lantai sepuluh, jika benar semua bermula dari sana pastilah sudah banyak teknisi yang berkumpul di sana.
Dan benar, begitu Jeffrian keluar dari dalam lift. Beberapa orang yang bekerja sebagai teknisi sudah berada di sana.
Jeffrian tanpa basa-basi menarik salah satu kerah pakaian salah seorang dari mereka.
Tidak ada yang berani memberontak, melihat Jeffrian saja mereka sudah tau pria ini masuk dalam jajaran orang penting di tempat ini.
"KELUARKAN! KELUARKAN ORANG YANG BERADA DI DALAM LIFT INI!" bentaknya berapi-api.
"Pak—"
"LAKUKAN PEKERJAAN KALIAN BRENGSEK!"
Jeffrian hilang kendali, benar-benar tidak peduli dan hanya memikirkan keselamatan wanitanya.
Jika benar... jika benar Winara yang berada di dalam sana. Jeffrian tidak bisa membayangkan betapa takutnya Winara sekarang. Meringkuk di dalam kegelapan lift yang mati total.
Suara lift berbunyi dari lift yang lain. Sean datang bersama beberapa orang lainnya. Dia terkejut melihat Jeffrian berada di sini.
Tidak ada yang baik-baik saja. Sean bisa melihatnya dari tatapan mata dan aura yang menyelimuti tubuh kakaknya sekarang.
Sean membatalkan rapatnya di tengah-tengah jalan karena mendengar keributan ini. Tidak ada yang menyangkan kejadian ini akan terjadi saat para petinggi sedang melakukan rapat untuk menambah item, sarana dan prasarana baru di hotel.
Melihat Sean datang, cengkeraman Jeffrian di leher pria itu terlepas. Kini Jeffrian beralih mencengkeram kerah kemeja Sean.
Semua orang tentu saja terkejut. Mereka takut dikritik habis-habisan oleh Jeffrian yang notabenenya masuk dalam jajaran petinggi hotel ini.
Kabar ikutnya Jeffrian dalam rapat itu ternyata tidak benar. Tapi kenapa pria itu ada di sini sekarang?!
"Pak Jeffrian, apa yang terjadi?!" tanya Sean berusaha tenang. Tidak mungkin dia memanggil Jeffrian sebagai kakaknya di sini.
"Aku akan membunuhmu kalau saja sesuatu terjadi pada Winara!" bisik Jeffrian membuat Sean merinding sebadan-badan.
"Apa maksudnya?!" tanya Sean berusaha melepaskan tangan Jeffrian dari lehernya.
Begitu terlepas, Sean langsung menghirup udara sebanyak-banyaknya. Dia tidak tahu alasan Jeffrian semarah ini.
Sebentar?!
Jeffrian mengatakan tentang Winara! Mungkinkah?! Winara yang berada di dalam lift itu?!
"Sial!" Jeffrian meremas rambutnya kuat-kuat. Andai saja dia bisa membuka pintu sialan itu dan melompat ke dalam.
"Terbuka!" teriak salah seorang pria membuat Jeffrian mendekat ke arah mereka.
"Tunggu pak Jeffrian! Menjauhlah, ini berbahaya!"
Sean menahan tubuh Jeffrian yang ingin masuk ke dalam lift kosong itu. Kemungkinan lift itu berhenti di lantai sepanjang lantai 1 sampai sepuluh.
"Kami akan melakukan penarikan secara manual sesuai SOP."
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Series 3; Light and Shadow
Romance❝She fell first but he fell harder, harder, and harder❞ - by milkymiuw