Extra Chapter IV

552 91 42
                                    

Hari ini adalah hari bahagia yang lainnya.

Winara datang bersama sang suami dan putri kecilnya ke rumah sakit untuk menjenguk Yura yang baru saja melahirkan.

Melvin dan Yura sudah menikah dan sekarang dikaruniai satu orang putra. Bayi kecil yang baru lahir hari ini itu terlihat sangat amat menggemaskan.

Selama ini Melvin setia menunggu Yura dan menemaninya kala masalah melanda. Kendati pernikahan mereka harus ditunda selama beberapa bulan karena masalah Gio.

Gio Mahandika, pria itu tinggal di rumah sakit jiwa setelah perusahaan keluarganya hancur dan putra tersayangnya meninggal dunia.

Sungguh menakutkan. Hal-hal seperti itu bisa membuat mental seseorang terguncang.

Menjadi Yura sangat menyedihkan. Ada banyak hutang yang ditinggalkan oleh ayah dan kakaknya. Untunglah Sean sebagai seorang presdir Damares yang baru dengan senang hati mengulurkan bantuan.

Jeffrian dan Winara senang.

"Pa! Adekk!"

Grace terlihat sangat bahagia melihat bayi di pelukan Yura. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu terjaga namun sama sekali tak merengek atau menangis.

"Gace mau!"

Grace terus saja mengulurkan tanganya berharap untuk memegang bayi gemas itu. Bibirnya tak berhenti tersenyum melihat spesies kecil seperti dirinya.

"Pegang dikit aja ya? Gaboleh di cubit loh sayang?" ucap Winara.

Dia telah memohon izin kepada Yura. Yura dengan senang hati mengizinkannya.

"Adeee.. bwwaa!"

Grace menepuk-nepuk tangan sang bayi. Tingkahnya itu membuat mereka semua gemas.

"Wah sepertinya Grace memang pengen banget punya adek." goda Jeffrian.

Reflek saja dia dihadiahi pukulan pelan di lengannya. Semua orang di dalam ruangan itu tertawa, ucapan Jeffrian barusan membuat Winara tersipu.

Mama Tania, Melvin, Yura—semua mendengarnya.

"Suami aku emang suka ngarang. Mana ada bayi satu setengah tahun yang minta adik?"

"Haha bisa jadi itu. Lihat tatapan mata Grace," ucap Melvin menggoda bayi perempuan itu.

"Iya kan? Kita sesama pria memang saling mengerti!" Jeffrian melingkarkan kedua tanganya di leher Melvin.

Melvin tertawa kaku, ini Jeffrian loh! Jeffrian! Dia dulunya tak seakrab ini dengan Jeffrian Damares. Sekarang malah jadi adik kakak ipar.

Melvin mencoba untuk terbiasa. Lagipula terlepas dari cerita buruk, masalah, dan huru hara pelik kemarin— pria ini terlihat seperti seorang ayah dan suami yang normal.

Masa lalu biarkan menjadi masa lalu saja. Lagipula namanya bukan Jeffrian Damares sekarang.

****

Beberapa Tahun Kemudian...

"Jadi gimana dulu papa dan mama bisa bertemu?"

Mata si gadis cantik berusia lima tahun itu berbinar-binar menunggu jawaban yang keluar dari bibir sang papa.

Grace sangat penasaran. Ini adalah kisah yang tak bisa dia lewatkan setelah mendengar dongeng tentang kisah cinta orang tua hewan.

"Ehmm..."

Awalnya Jeffrian kebingungan untuk menjawabnya. Itu sebuah pertanyaan tak terduga.

Lantas senyuman lebar menghiasi bibirnya. Jeffrian tahu persis bagaimana menjawabnya.

Obsession Series 3; Light and ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang