Chapter 61

673 111 59
                                    

Jeffrian menjaga keseimbangan tubuhnya dengan berpegangan pada dinding yang dia lewati. Langkah kakinya membawa Jeffrian ke tempat yang Jia katakan.

Kamar ini benar-benar sudah kosong. Piring berisikan makanan dan minuman berceceran jatuh. Ada juga bekas muntahan di sini.

Itu sudah pasti. Winara sempat berada di sini. Sekarang Jeffrian hanya perlu mencarinya ke beberapa kamar di sekitar sini.

Winara pasti ada di sekitar sini. Sialan! Kapal ini terlalu besar untuk dia kelilingi dengan perut yang terus meneteskan darah.

"Ayo kita pergi ke rumah sakit!" Jia memegang lengan Jeffrian namun langsung dihempaskan oleh pria itu.

"Kau pikir apa tujuanku datang ke sini hah?!"

"Bereskan saja yang di atas! Jangan ikut campur lagi!" mata Jeffrian menatap nyalang kepada Jia.

Jeffrian bisa melihat luka di lengan wanita itu. Berdecih kasar, Jeffrian bergegas menuruni dek yang lain.

Luka seperti ini tidak akan membuatku mati, batinnya kesal.

Ya untuk seseorang yang sudah pernah memiliki luka sampai berdarah-darah dan kulitnya mengelupas, ini biasa saja bagi Jeffrian.

Sekarang bagi Jeffrian menemukan Winara adalah prioritas utamanya. Dia tidak akan kembali sebelum menemukan wanitanya.

Membagi jatah pencarian bersama orang-orangnya, Jeffrian mengerahkan semua tenaganya untuk berjalan menuruni tangga kapal.

Di bawah sini ada tempat parkir yang cukup luas. Di dalamnya ada puluhan mobil yang terparkir berantakan. Mungkin karena benturan tadi. Lalu saat Jeffrian menyadari ada air yang mulai merembes ke dalam, dia membelalak terkejut.

Ada kebocoran di kapal ini! Tidak parah tapi cukup untuk membuat tempat parkir menjadi bagian yang pertama tenggelam.

Jeffrian harus segera pergi ke atas dam memberitahu semua orang untuk bergegas. Winara... seharunya Jeffrian bertanya dulu sebelum menembak kepala bajingan itu.

Sialan!

"Apa ada orang?!"

Suara teriakan yang begitu pelan barusan membuat langkah Jeffrian terhenti. Ditekannya kuat luka di perutnya hingga membuat Jeffrian merasa sesak sendiri.

Dia tidak salah mendengarnya! Dia kembali melangkah turun.

"Siapapun tolong gue!!"

Tidak mungkin?!

"Sayang?!

"Sayang kamu di sini?!" ulang Jeffrian begitu panik.

Winara mengerjapkan matanya saat mendengar suara lemah barusan. Itu suara yang sangat amat dia kenali.

Jeffrian!

Winara mengetuk jendela di sampingnya. Dadanya terasa lega, seolah ada harapan yang mulai menyinarinya.

"Tolong! Gue nggak mau mati!! Siapapun tolong gue!"

Gema suara Winara mulai terdegar jelas. Jeffrian dengan cepat melangkahkan kakinya. Namun dia kebingungan saat berdiri di depan puluhan mobil itu.

"Aku ke sana sayang. Aku ke sana. Jangan khawatir."

Sialan! Jeffrian mengkhawatirkan dirinya sendiri. Dia tak membenci mobil yang tak bergerak. Tapi kali ini dia begitu membencinya!

"Tolong!!"

Tangisan Winara mulai terdengar. Itu tangisan bahagia. Winara bahagia.

Seseorang datang untuknya. Pria itu... Jeffrian. Dia benar-benar ada di sini.

Obsession Series 3; Light and ShadowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang