BAB 9

40.2K 2.9K 76
                                    

BAB 9

Mansion mahendra

Rayanza, saat ini sedang bergelut dengan perban ditangannya. Sudah waktunya untuk mengganti perban di tubuh nya.

"Perban asu, ribet anjr kenapa ngk ada gitu perban yg langsung di pake kayak baju." Gerutunya yg saat ini melingkarkan perban ke tubuhnya.

Tok

Tok

Tok

"Hm?" Rayanza Melihat pada pintu

'Pasti bi marry. sekalian pasangin ni perban kampret.'batinnya berjalan ke pintu dengan telanjang dada dan tubuh yg setengah diperban.

Ceklekk

"Bi mar-"

"AAAHHHHH"

Belum sempat rayanza bicara sudah dipotong oleh teriakan si maklampir kecil itu.

"Ahh...Lo..l..lo..lo.." tunjuknya pada rayanza dengan satu tangan dan tangan lainnya menutup matanya.

"Lo ngapain ngk pake baju anj." Ucapnya pada rayanza. Masih dgn menutup matanya.

'serah gw lh tubuh tubuh gw lagian ini kamar gw.' Batinnya dengan ekspresi yg dingin dan datar.

Mendengar teriakan zellyn para human human mansion itu segera ke lantai 3 ( teriaknya sampe kebawah anjr ) . Mereka pikir apakah Rayanza mengganggu zellyn lagi.

Sampainya di depan kamar rayanza, mereka dikejutkan dgn penampilan rayanza yg bertelanjang dada dan zellyn yg berada didepannya.

Tap

Tap

Tap

"Zellyn" panggil sang bunda dan menarik zellyn dalam pelukannya. Melihat mereka berdua terbesit pikiran yg tidak-tidak padanya.

"Lo ngapain bangst, dia adek lo." Marah shaka pada rayanza.

Mereka semua menatap tajam dan benci pada rayanza. Masalah kemarin aja belum selesai dan sekarang malah datang masalah baru.

Rayanza melihat malas dan dingin pada shaka dan semua orang yg mengelilingi nya.

Oh ayolah.. apa mereka pikir dia mau dengan maklampir tepos ini.

"Gevano, kamu makin kesini makin susah diatur." Sang kepala keluarga menatap jenuh dan hina pada rayanza. Anak yg selalu dia anggap gagal itu.

"Heh" ryianza tersenyum miring melihat kelakuan keluarga rayanza ini.

Selama beberapa hari di mansion ini, rayanza sudah paham dengan situasi dan keadaan disini.

Meskipun mereka berdua sama-sama tidak mendapatkan kasih sayang. Kehidupan Rayanza jelas lebih baik daripada Ryianza yg mempertaruhkan hidup dan matinya untuk menjadi yg diinginkan oleh kelurganya.

Rayanza meskipun dibenci oleh keluarganya, dia masih memiliki orang yg sayang dan peduli padanya. Berbeda dengan ryianza yg bahkan statusnya dirumah lebih rendah dari seorang pembantu.

hal yg disyukuri oleh ryianza selama berada didunia ini adalah setidaknya dia memiliki kehidupan yg lebih baik dari kehidupan sebelumnya. Setidaknya dia tidak dipaksa dgn kekerasan seperti ayahnya dulu.

Meski begitu akan lebih baik jika dia memiliki rumah di pegunungan atau desa yg hanya ada dia sendiri disana. Menikmati keindahan dan ketenangan dunia yg kelam ini.

Back to topik

Tersenyum miring pada mereka, rayanza Menatap mereka sebentar dan kembali ke kamarnya. mengambil baju dan kunci motornya.

Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang