Di sebuah kota yang cukup maju dan kaya, ada satu keluarga, yang hanya terdiri dari dua orang.
Memiliki nama yang hampir sama, tapi bukan saudara kembar, justru usia mereka terpaut lima tahun.
Yang kecil berumur 17 tahun, menduduki bangku SMA tahun kedua.
Dan si tulang punggung keluarga yang berusia 22 tahun, yang saat ini menghabiskan waktunya menjadi seorang mahasiswa di universitas yang dekat dengan sekolah adiknya, bukan dekat, tapi satu kota, agar dia bisa mengawasinya setiap hari.
Sang adik bernama Rayanza, dan yang kakak bernama Ryianza.
Ingat, mereka bukan saudara kembar, mereka seperti saudara pada umumnya, walaupun sedikit lebih aneh.
Mereka tidak memiliki nama belakang atau marga keluarga, karena hanya ada mereka dalam hidup ini.
Mereka berdua saling mendukung, mensupport dan bergantung satu sama lain, lebih tepatnya hanya sang adik yang bergantung pada saudaranya seperti beban negara.
Intinya, mereka berdua menikmati hidup ini dengan bahagia dan sedikit bar-bar.
Sifat mereka saling bertolak belakang, tentu saja saat hanya ada mereka berdua, akan berbeda lagi jika di depan orang lain.
Hari-hari mereka penuh dengan kehangatan saudara, meskipun yang satu sedikit bar-bar dan gila yang terus mengganggu saudaranya, tapi tak ada yang tau betapa dia sangat menyayangi saudaranya, lebih dari apapun.
Sifat itu di lengkapi oleh sang kakak yang sedikit bermuka dua atau tsundere, selalu berwajah dingin dan acuh dimanapun bahkan dengan siapapun, tak terkecuali dengan sang adik.
Tapi semua itu hanya terlihat dari luar, berbeda dengan sifatnya yang tertutup oleh lapisan es itu, dia sebenarnya sangat peduli bahkan rela melakukan apapun agar adiknya bisa mendapatkan apa yang dia mau.
Kecuali yang melibatkan nyawa dan bertentangan dengan moral, dia dengan bebas membiarkannya melakukan apapun yang dia mau.
Tanpa sepengetahuan siapapun, dia selalu menjadi pendukung sang adik, mau itu dimana pun dan kapanpun.
Dan sifat tersembunyi lainnya, yang juga menjadi kesenangan untuknya, yaitu menjahili sang adik, menindasnya ataupun menggertak nya sampai dia marah bahkan menangis.
Meskipun hanya hidup berdua, mereka tidak kekurangan kasih sayang apapun.
Mereka melewati hari-hari yang melelahkan dengan penuh kebahagian.
Mau itu sekolah, liburan, kerja, waktu santai dan sebagainya.
Kita lihat rutinitas mereka yang harus bangun pagi dan berangkat sekolah.
* * *
~SEKOLAH~
Mata hari telah menampakkan dirinya, menggantikan malam yang tenang. orang-orng mulai bangun dan melakukan rutinitas mereka, mau itu bekerja, sekolah ataupun yang lainnya.
Dan di sebuah rumah yang cukup besar, seseorang yang seharusnya bangun dan mulai sekolah masih berbaring nyaman di atas ranjang empuknya.
RING...RING....RING...RING...
bahkan suara alarm di sampingnya masih tak mampu membuat matanya terbuka.
Brraakk
Pintu di banting dengan keras, namun masih tak membangunkan pemuda itu, yang ada dia semakin menyembunyikan dirinya di balik selimut.
Orang yang membanting pintu menjadi kesal sendiri, dia berjalan dengan marah dan menarik selimutnya, memperlihatkan seorang laki-laki tampan yang hanya mengenakan piyama hitam, dengan kancing bajunya yang telah terlepas, memperlihatkan lekuk tubuh dan bentuknya yang sungguh membuat iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]
Roman pour Adolescentstransmigrasi jadi imut ✖️ Transmigrasi seperti mayat hidup ✔️ Ryianza seorang pria dewasa berusia 25 thn Bertransmigrasi kejiwa seorang remaja SMA. Bagaimana sikap ryianza saat mengtahui raga yang ditempatinya memiliki nasib yang tidak jauh berbed...