BAB 26

30.9K 2.2K 147
                                    

"Lo-"

"Kenapa kalian berkelahi lagi."

Rayanza yg datang dengan kotak P3K ditangannya, menatap dingin pada mereka semua.

'Gw cuma pergi sebentar, kalian udah kayak monyet lagi.' Batin marah Rayanza.

Mereka semua juga terdiam, mereka tidak menyangka Rayanza akan kembali lagi.

Arka melihat Rayanza dengan canggung dan gugup.

"Hehehhe...bang Vano kok balik lagi." Tawa garing Arka sambil melihat pada Rayanza yg berwajah dingin itu.

"Hanya sebentar, tidak bisakah kalian semua tenang. Jangan selalu membuat masalah sialan." Marah Rayanza pada mereka.

Rayanza, entah kenapa terangsang oleh sesuatu yg membuatnya marah. Terutama saat melihat wajah Kafka, wajah adiknya di kehidupan sebelumnya.

Mereka semua terdiam tak bersuara. 

"Kalian bertiga jangan hanya tau membuat masalah. Dengan tempramen kalian itu, kalian bisa saja mati diluar sana. Gunakan otak kalian itu sebelum melakukan sesuatu." Rayanza menatap dingin dan marah pada ketiga pembuat onar itu. Dia benar-benar marah sekarang, dia bahkan bicara sangat panjang. 

Mereka bertiga diam terduduk dengan kedua kaki berlutut di lantai. Menundukkan kepala dengan rasa bersalah.

Tapi entah kenapa mereka merasa sedikit senang mendengar perkataan Rayanza yg tersirat kata-kata mengkhawatirkan mereka. Dia khawatir mereka menemukan masalah dengan mulut dan perilaku sembrono mereka itu.

Rayanza mengalihkan pandangannya dan melihat pada shaka the geng.

"Dan untuk kalian, apa kalian pikir dengan kalian seperti ini kalian merasa hebat atau apa sialan. Jangan buat gw kena masalah hanya karena ketidak bergunaan kalian." Marahnya pada keempat bersaudara mahendra itu.

Mereka berempat, tidak lebih tepatnya mereka semua terduduk dengan kaki yg berlutut dilantai dengan kepala tertunduk. Semuanya, bahkan Osis dan TWS sekalipun. Kecuali Gibran tentunya.

"Ta-tapi....bang Va-" 

Praanggg

zellyn tersentak kaget dengan suara kotak P3K yg dibanting oleh Rayanza.

"Tolong berpikir sialan, gunakan otak kalian itu. jangan datangkan masalah buat gw. Jika kalian membuat masalah atau keributan, gw ngk masalah kalau kalian yg mendapatkan akibatnya, tapi ini ngk sialan. itu akan jadi salah gw, gw yg akan disalahkan, gw yg akan dihukum. Gw yg selalu salah dimata keluarga kalian itu."  Ryianza terpengaruh oleh emosi dan kenangan Pemilik asli yg datang tiba-tiba saat melihat kekacauan yg dibuat oleh mereka.

Itu benar, Rayanza akan selalu disalahkan saat mereka berempat membuat masalah. Mau itu Rayanza ikut campur atau pun tidak.

"Maaf." Cicit mereka berempat dengan rasa bersalah.

beberapa orang yg mendengarkan perkataan Rayanza, diam-diam mengepalkan tinjunya.

Rayanza melihat pada Gibran yg tenang dan dingin disampingnya. Gibran juga menatap Rayanza dengan tatapan yg.......aneh.

"Gw yg urus" ucap datar Rayanza pada Gibran, dan dibalas anggukan olehnya.

Rayanza kembali melihat pada trio sengklek, shaka the Geng, Lingga dan cakra serta Zellyn dan cia.

"Kalian semua, untuk 3 bulan kedepan, bersihkan semua sekolah ini. Gw ngk peduli mau itu gedung IPA atau IPS. Bersihkan mereka semua. Dalam 3 bulan itu, gw liat kalian masih buat masalah, gw sendiri yg akan turun tangan sama kalian." Putus Rayanza untuk hukuman mereka.

Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang