BAB 24

27.9K 2.2K 134
                                    

Itu karena mereka yg saat ini sedang mengikuti pertandingan final di kota lain. Sedangkan Kafka?, dia dijebak oleh keluarganya sehingga dia tidak bisa mengikuti pertandingan basket, karena sejak awal, keluarganya melarang kafka untuk mengikuti ekskul basket. 

Tapi bukan Kafka namanya kalau tidak melanggar. Dia tatap mengikuti ekskul basket Walau pada akhirnya, dia tidak bisa mengikuti pertandingan basket. ( keluarga kampret )

Dan untuk anggota Agress, kecuali si kembar, mereka semua sedang menyelesaikan masalah keluarga. Mereka meminta cuti sekolah selama sebulan. 

Sama seperti Geng TWS, kebanyakan anggota mereka adalah orang luar bukan dari sekolah IHS.

Kembali ke keadaan sekarang, kantin itu berantakan dimana-mana. Anggota Osis dan Geng TWS yg sudah bergabung untuk melerai mereka bahkan kewalahan olehnya.

Shaka dan yg lainnya mungkin masih bisa dilerai dan di ajak bicara. Tapi sejak awal, masalahnya adalah si trio sengklek itu.

Mereka benar-benar seperti monyet lepas, liar dan sulit di atur.

Reno, salah satu anggota Osis, ia menatap mereka semua dengan urat kepala yg hampir keluar.

"Kalian semua lebih baik diam dan tenang ditempat kalian masing-masing. Gw liat kalian berantem lagi, Kasus kalian gw kasih ke si Gibran, biar tau, gimana rasanya berurusan sama ketua Osis." Dia sudah kewalahan melerai mereka semua. Bahkan keadaannya tak kalah berantakan dari mereka semua.

"Bukan urusan lo ya anj. mau lo kasih ke ketua lo kek, ke bapak lo kek, atau mau lo kasih ke pemerintah, Gw ngk peduli." Sagara dengan mulut real emak-emaknya.

Tak mau ketinggalan, Arka juga ikut memaki mereka.

"Kalian pikir jadi Osis bisa seenak kalian hah! Ini gedung IPS, bukan kalian, anak IPA tolol."sarkas Arka.

Sudut mulut mereka berkedut kesal mendengar ucapan Arka dan sagara. Selama masa jabatan mereka sebagai anggota osis, baru kali ini mereka bertemu dengan masalah seperti ini.

"Bicara lagi, gw sumpel mulut lo pake sepatu gw." Geram Kenzo yg juga salah satu anggota Osis. Dia sudah kesal sejak tadi, cukup kali ini saja dia datang ke gedung IPS ini. Dia tidak akan mau lagi untuk kesini ಥ⁠‿⁠ಥ

"Heh! Sepatu lo bau tai, bau jigong. Jangan deket-deket lo, Osis kampret, babu sekolah asu. Gw masih belum lupa ya, dendam gw sama anjing kalian itu. Gara-gara tu anjing, gw sampe manjat pohon, sialan." Dendam Arka, mengingat masa lalu kelamnya.

"Bener, Sekolah kalian ini apaan sih anj. Ngk mampu bayar satpam lo. Kalian penipuan asu, sekolah elit apaan. Bayar satpam aja ngk mampu kalian." Sagara juga memiliki dendam besar dengan anjing sekolah ini.

"Lepasin gw sialan, gw belum selesai ama tu lingganjing. Awas kalian semua, Osis kampret, ngk ngotak. Wajah kampret kalian semua gw inget ya anj, ketemu sama gw diluar, gw hajar kalian semua."Maki Kafka pada anggota Osis didepannya itu.

Dalam hal memaki dan membuat masalah, mereka benar-benar kompak dan seirama.

Osis : ".........."

Geng TWS : "........."

Shaka the geng : "............"

Semua siswa : "............."

Hening melanda kantin itu. Sekarang mereka tau, ternyata ada yg lebih parah dari pada mulut wanita, mulai sekarang Mereka akan menjuluki ketiga trio cerewet itu sebagi mulut bebek.

Kedepannya, jika kalian belum yakin bisa membalas ucapan mereka bertiga, lebih baik diam dan tutup mulut. Anggap saja tidak mendengar apa-apa.

Benar-benar tidak ada yg bisa membalas ucapan mereka.

Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang