BAB 75

20.9K 1.7K 283
                                    

Rayanza semakin menyalangkan  tatapan dinginnya pada Danial. Dia dalam mood yang buruk dan tua bangka ini semakin memperburuk suasana hatinya.

"Lepas!" Ucap dingin Rayanza.

"Jelaskan apa yang terjadi!!" Ucap Danial tak kalah dinginnya.

Menggertakkan gigi kesal, Rayanza menghempaskan tangan Danial dengan kuat hingga terlepas darinya.

Rayanza berdiri dan menatap Danial dengan dingin dan penuh amarah.

"Dengar ini sialan!! Jaga anak kalian itu baik-baik. Kalau perlu ikat, kurung dirumah. Kalian semua sudah diperingati untuk tidak keluar sendirian apa lagi jauh dari ruang lingkup Mahendra." Rayanza menatap semua orang yang ada disana dengan dingin.

"Jika bukan karena gw yang ada disana, tu anak udah mati jadi mayat." Lanjutnya sambil menatap Danial dengan dingin.

Mengepalkan tinju kuat , Rayanza hendak berbalik meninggalkan mereka, sebelum sebuah tangan sekali lagi menghentikan langkahnya.

Rayanza berbalik dan menatap Nathan yang sekarang menahan tangannya.

anak dan bapak sama saja!!

"Kamu tau itu bahaya tapi masih tinggal diluar sendirian. kemasi barang-barang mu dan kembali ke mansion Mahendra." Nathan menatap adiknya itu dengan penuh kekhawatiran dimatanya.

Mereka semua mengangguk setuju mendengar perkataan Nathan.

Itu benar, saat ini sangat berbahaya diluar. Dia juga tidak bisa terus-menerus tinggal sendirian di apartmentnya dengan situasi saat ini.

Mereka semua menatap Rayanza untuk menantikan persetujuannya.

"Heh, Bahaya? Gw? Jangan bercanda sialan!! gw tau lo udah liat apa yang terjadi disana. Gw ngk perlu perlindungan apapun. Gw bukan orang lemah seperti kalian semua. Jadi...." Rayanza melepaskan tangan Nathan yang memegangnya dengan paksa dan-

"......urusi masalah kalian sendiri, lindungi diri kalian sendiri. Jangan buat gw yang selalu datang menyelesaikan masalah tak jelas kalian itu." Dingin Rayanza dan pergi dari sana meninggalkan rumah sakit itu.

Berjalan keluar, Rayanza berhenti tak jauh dari pintu rumah sakit. Dia menatap langit senja yang indah diatasnya, Rayanza terus melihat ke atas mencoba menenangkan emosinya.

Semua waktunya habis karena mereka. Dia sudah merencanakannya dengan sangat-sangat sempurna akan pembalasannya hari ini. Tapi Shaka sialan itu.....

Hais...sudahlah, semuanya sudah terjadi apa lagi yang bisa dia lakukan. Lebih baik dia kembali dan-

Tunggu!! Motornya masih disana.

'akkh...Mahendra sialan!! Beban anj, taunya cuma nyusahin orang.' Batin kesal Rayanza.

Mengambil handphonenya, Rayanza memesan taksi online untuk kembali ke apartmentnya sendiri.

Dia tidak akan kembali ke mansion Atmaja. Lebih baik dia menenangkan dirinya di apartmentnya sendiri.

Sedangkan Disisi Mahendra dan yang lainnya.

Mereka semua saat ini berada diruang rawat Shaka. Dia sudah selesai diperiksa dan dirawat.

Di sana, ada beberapa orang yang duduk melihat dari jauh, dan ada beberapa orang berdiri mengerumuni Shaka yang masih tak sadarkan diri.

Yang berada didekat Shaka adalah pasangan Mahendra, Zellyn, dan ketiga sepupunya

Nathan, sikembar R dan keempat teman Shaka duduk disofa dengan pikiran yang berbeda-beda.

Terutama Erlangga, Sean, Lisa dan Evellyn. Mereka harus menenangkan diri dari semua yang terjadi hari ini.

Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang