Mereka semua diam dengan pemikiran balas dendam mereka masing-masing. Para Mahendra juga mencoba menenangkan Atmaja dan Alexander, Juga ada tiga bersaudara Hadley.
Nathan, Dion, Savero, Aslan, Asher, Arga dan Gentala duduk mendiskusikan apa yang akan mereka lakukan selanjutnya.
Mereka adalah generasi muda yang akan melanjutkan bisnis gelap keluarga mereka.
Hingga keheningan itu berlalu selama beberapa menit lebih, hingga kedatangan seseorang membuat mereka semua menoleh ke arah pintu.
Braaakkk
Pintu itu terbuka dengan keras, seseorang dengan topi yang menutupi wajahnya berjalan dengan cepat menuju mereka.
Mereka semua menatap waspada pada orang tak dikenal itu, bahkan Asher dan Dion mengeluarkan pistol mereka.
Tapi siapa yang tau, dia dengan cepat menuju Arga dan memukulnya dengan kuat.
Sreeaakk
Buugghhh
Bughhhhh
Lutut pria itu menghantam perut Arga, Wajahnya juga dipukul dengan keras.
Arga juga tak tinggal diam, dia mencoba melawan dan bertarung
Anara, Zellyn, Qiana dan Adeline yang melihat itu menjadi takut dan bersembunyi di punggung orang tua mereka.
Nathan dan yang lainnya tak tinggal diam, mereka berdiri dan ikut menyerang orang itu.
Arga, Gentala, savero, asher, Nathan, dion, sion dan Aslan, mereka semua bertarung menyerangnya.
Para kepala keluarga hanya bisa diam menjadi tameng untuk istri dan anak-anak mereka, takut terjadi hal-hal yang tak diinginkan.
Pria yang dikepung itu juga tak tinggal diam, dia terus bergerak dan bertarung dengan gesit.
Pertarungan itu sangat sengit, tidak ada yang bisa memukulnya, sedangkan mereka sudah banyak kali mendapat pukulan yang menyakitkan.
Hingga di sela pertarungan mereka, tubuh pria bertopi itu tiba-tiba mengeluarkan darah dari tubuhnya.
"Ugghh...uhukk..uhhuk...KUAAKHH..
hah...hah...hah..uhuk..."Mereka semua berhenti dan terdiam sejenak menatap pria itu yang tiba-tiba terduduk dan muntah darah.
Bajunya sudah berwarna merah menodai kemeja putih yang dia gunakan.
Asher memberanikan diri untuk mendekat dan mengambil topi pria itu, tapi siapa yang tau, saat tangannya akan menyentuh topinya, pria itu dengan cepat mencengkram tangannya.
Dia menariknya dan memukul wajahnya dengan sangat kuat.
Dia bahkan mimisan karena pukulan itu.
Dion, Gentala dan Nathan dengan sigap mengeluarkan pistol mereka dan mengarahkannya pada kepala pria itu.
"B-bang Vano!!" Suara Zellyn membuat mereka semua tertegun sejenak.
Kenapa dia mengatakan Gevano?
"Itu...itu bang Vano." Ucap Zellyn sekali lagi sambil menujuk pada pria bertopi itu.
Mendengar itu, Nathan dengan cepat mendekatinya untuk merampas topi yang dia kenakan.
Dan sama seperti Asher, tangannya juga di cengkram dengan kuat olehnya.
Tapi sapa yang tau bahwa itu hanya pengalihan semata, membiarkan Sion mendekat dan menyingkirkan topinya dengan mudah.
Dan benar saja, mereka semua tertegun sejenak dan mata tak percaya. Para orang tua dan anak-anak yang melihat itu juga membulatkan mata tak percaya dengan apa yang mereka lihat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]
Roman pour Adolescentstransmigrasi jadi imut ✖️ Transmigrasi seperti mayat hidup ✔️ Ryianza seorang pria dewasa berusia 25 thn Bertransmigrasi kejiwa seorang remaja SMA. Bagaimana sikap ryianza saat mengtahui raga yang ditempatinya memiliki nasib yang tidak jauh berbed...