BAB 38

23.8K 1.8K 76
                                    

Hari demi hari, bulan demi bulan. Dan kini, 4 bulan pun berlalu semenjak Rayanza pergi.

Dan dalam 4 bulan itu juga, suasana dan uruhara sekolah itu berubah drastis. Lebih tepatnya, hanya ketiga pembuat Onar itu yang berubah, suasana hati mereka turun drastis, ingin.

Itu dimulai saat 2 bulan setelah kepergian Rayanza. seseorang bernama ALVIAN JENANTARA, yang mengaku sebagai wakil osis di IHS, yang baru saja kembali dari pertukaran pelajar yang dia ikuti.

Tentu saja, awalnya mereka tidak peduli dan masih melakukan kegiatan rutin mereka seperti biasa (membuat onar ). tapi, entah dari mana 'wakil osis' itu datang dan tiba-tiba menghukum mereka berdiri hormat di lapangan.

Awalnya mereka ingin kabur, tapi, mereka sudah di kepung oleh para anggota osis yang lainnya. Bahkan Reno dan kenzo menertawakan mereka dengan wajah penuh kebahagiaan.

Semenjak itu, mereka dendam pada Alvian.

Mereka bahkan sudah merencanakan pembalasan untuk Alvian. Dimulai dari mengganggu nya, merecokinya setiap saat, bahkan serangan tiba-tiba, Tapi itu semua tidak ada yg berhasil satupun, yang ada, hanya mereka yang menderita kerugian.

Satu minggu mereka mengganggu Alvian dan selama satu minggu itu juga mereka mendapat hukuman berat berturut-turut.

Mereka juga sudah mencoba mengacaukan Alvian yang sedang bertugas diruang osis itu, tapi dia seperti tidak memiliki telinga, Dia tidak terganggu sama sekali.

Justru, Dia hanya tersenyum tanpa sebab pada mereka. mereka bertiga yang melihat itu merinding seketika. Apa maksud dari senyumnya itu. Apa dia menghina mereka atau menertawakan kebodohan mereka.

semakin mereka melihat senyum itu, semakin takut mereka jadinya. Mereka benar-benar tidak paham maksud dari senyum itu.

Jadi, setelah satu minggu mengganggu Alvian tanpa hasil yang mereka inginkan, mereka tidak lagi ingin berurusan dengannya. Mereka bertiga menahan diri untuk tidak membuat keributan, membuat anak-anak gedung ipa itu bersorak kegirangan. Mereka bahkan mengadakan party di kantin untuk merayakannya.

Mereka akan bebas dari penderitaan yang selama ini mereka rasakan karena trio kampret itu.

Jika para siswa itu bahagia hingga ingin terbang ke langit, maka berbeda dengan mereka bertiga, mereka sangat kesal hingga ingin menghancurkan sekolah ini.

Karena si wakil osis itu, mereka tidak bisa melakukan apapun.

Mereka bahkan tidak lagi bermain di gedung anak ipa. Mereka kesana hanya untuk menjemput Leo dan membawanya untuk bermain di gedung ips. Jadi, Leo selalu sibuk berputar-putar antara gedung ipa dan ips.

Mereka memiliki alasannya sendiri. pertama, tentu saja karena wakil osis yang juga dari gedung ipa itu, setiap melihat wajahnya yang selalu tersenyum tanpa sebab saat melihat mereka itu, membuat bulu kuduk mereka berdiri. 

Insting mereka mengatakan untuk menjauh darinya.

Dan alasan kedua, para pemain basket yang ikut turnamen itu sudah kembali. Kafka yang merupakan salah satu anggota mereka juga mulai sibuk. Dia akan berkumpul dan bermain bersama para anggotanya hingga tidak sempat berkumpul dengan mereka bertiga.

Jadi, demi keamanan Kafka, mereka terpaksa harus mengikutinya setiap ada latihan sore atau pergi tanding antar sekolah.

Meskipun sebenarnya tidak diperlukan karena ketua tim basket itu merupakan ketua Geng Draxler yang dimasuki oleh Kafka. Tapi, demi keamanan, tidak ada salahnya mereka berhati-hati.

Dan selama 4 bulan itu juga, semua orang-orang yang sibuk diluar, mau itu karena pertukaran pelajar, mengikuti turnamen, urusan keluarga dan kegiatan lainnya. Mereka semua sudah kembali dan memulai pembelajaran normal mereka di IHS.

Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang