BAB 42

23.6K 2K 86
                                    

"Kafka kampret!, lo lama sia-"

Perkataan Arka terhenti saat melihat siapa itu. Wajahnya langsung berubah menjadi jengkel dan kesal. Para pengganggu itu terus saja mengikuti mereka.

'haisss si anj, Ngapain lagi dia disini sih, heran banget gw. Suka banget nempel-nempel sama gw. Gw tau gw ganteng, baik, rajin menabung. Tapi gw ngk suka di stalking kek gini.' Batin ke ge'eran Arka saat melihat Aaron dan 2 curut Draxler itu.

Arka melihat mereka bertiga dengan mata julit emak-emak arisan. Dia menjulurkan kepalanya keluar jendela mobil sambil menatap jengkel pada mereka.

"Lo ngapain lagi sih kampret. Suka banget deket-deket ama gw." Sewot Arka.

Bara dan Renan memutar mata malas mendengar ucapan Arka. Mereka lebih baik tidak dekat-dekat dengan Arka yang mempunyai seribu satu kata-kata mutiara itu.

Hiksss..ngejleb mental mereka mendengar ucapan dia yang langsung nusuk ulu hati itu.
Gimana kalo mereka tersinggung-sedih-kepikiran-sters-depresi, tertekan trus bunuh diri. Ini udah pembunuhan namanya.

Aaron menatap Arka dengan mata aneh itu lagi.

"Jangan liat-liat gw sialan. Gw tau gw ganteng." Arka merinding saat melihat tatapan Aaron yang seperti bisa melihat tembus pandang melalui bajunya itu.

"Hehehe...melihat hubungan kita selama beberapa bulan ini, kita udah bisa di sebut sebagai teman. Mungkin saudara juga bisa." Aaron berjalan mendekati Arka dan menyandarkan satu tangannya pada mobil itu sambil menatap Arka. Dia menaik turunkan alisnya seperti menggoda seorang wanita.

Detik itu juga, bulu kuduk Arka merinding sampe nari-nari ingin melepaskan diri.

"Jyyjyook anj! jauh-jauh sana. Jangan deket-deket sama gw dalam radius 1001 km, kg, g, cm, mm, m. Cepet ngomong, lo mau ngapain disini." Arka mengusap kedua bahunya dengan keras.

"Hehehhe....gw ngk canda lagi. Kita denger lo mau party. Ajak kita sekalian ya?" Aaron langsung mengucapkan maksud dan tujuannya.

Arka menatap Aaron dengan sinis.

"Lo anak siapa sih anj!, Suka banget yang gratisan. Ngk dikasih uang jajan lo?." Arka heran, Aaron itu selalu datang dan mengganggu mereka saat mengetahui mereka yang akan mengadakan party atau acara lainnya.

Dia hanya ikut bermodalkan tampang yang kek babi ngepet nya si yanto. Dia cuma Datang-makan-pergi. Kek, ngk ada tujuan hidup anj. Baju aja yang mereknya mahal, sepatunya mahal, tapi makan aja masih numpang.

"Ngk!, lo perusak suasana. Ntar hancur lagi." Tolak Arka.

Mereka bertiga menatap Arka dengan sinis. 'perusak suasana', 'hancur'. Apa dia tak sadar diri. Baru satu bulan kemaren dia menghancurkan pesta ulang tahunnya bang Sion.

Aaron tidak mempedulikannya, dia melihat pada Bara dan Renan, lalu saling mengagguk satu sama lain.

Dan tanpa peringatan. Aaron membuka pintu mobil tempat Arka berbicara tadi, lalu masuk dan menutup pintu mobil itu dengan cepat dan fleksibel. Mereka berdua juga melakukan hal yang sama, tapi pada tempat duduk paling belakang.

Semua itu terjadi dengan tiba-tiba dan dalam hitungan detik. Baru Arka ingin berkedip, mereka semua sudah masuk dan duduk dengan tenang.

"Lo! Kalian!" Arka menatap mereka dengan kesal dan marah. Dasar pemaksa.

Pukkk

Aaron merangkul pundak Kafka.

"Yo~jangan marah-marah. Karena kita udah terlanjur masuk dan ngk bisa keluar, jadi sekalian aja kita ikut ngeramein party kalian." Aaron tersenyum manis pada Arka.

Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang