BAB 34

23.6K 1.8K 145
                                    

Mereka berempat kembali melanjutkan acara makan mereka. Mereka akan tetap duduk disini hingga bel masuk berbunyi.

"Oh ya, kafkanjing, lo mau tidur dirumah siapa?." Arka melihat pada Kafka yang sibuk dengan makanannya.

Kafka menatap Arka dan Sagara berulangkali, dia akan memikirkan ini dengan serius.

Berpikir dan berpikir, Hingga dia memutuskan-

"Mending gw nginep di rumah bang sagara aja." Kafka melihat pada Sagara dengan senyum manisnya.. dari chap 1 hingga sekarang, baru kali ini Kafka memanggil Sagara dengan sebutan 'bang'.

"Lo kalo ada butuhnya baru manggil gw 'bang', giliran ngk butuh aja, semua kebun binatang lo sandingin sama nama gw." Sinis Sagara, tapi meski begitu, dia tidak menolak perkataan Kafka.

"Tunggu, kenapa lo harus mikir lama cuma buat milih dia apa gw?" Arka tak terima, apa maksud dari tatapan yang melihat kasihan padanya itu.

Kafka melihat pada Arka dengan sedikit senyum jahilnya.

"Ngk mau gw sama lo, gw mau coba yang beda." Kafka.

"Apa maksud lo beda?" Arka mengernyitkan alisnya.

"Gw mau coba berbaur sama keluarga cemara, bukan yang broken home mulu." Ucap santai Kafka.

"Heeh! Apa maksud lo broken home anj?" Tak terima Arka. Dia itu bukan anak broken home.

"Lo sendiri yang ngerasa ya, gw ngk ada nyebut nama tuh." Ucap kafka.

"Lo ngk sebut nama pun semua orang juga tau anj. gimana gw ngk ngerasa, yang dipilih cuma antara gw sama si anak babi itu." Sewot Arka.

"Woles dong, sesama anak broken home ngk perlu saling menyalahkan." Ucap santai Kafka.

"Woles pantat lo, gw bukan anak broken home ya." Arka masih tak terima dikatakan sebagai anak broken home.

"Kalo gitu broken heart, kalo ngk broken." Kafka masih saja menguji kesabaran Arka yang lebih tipis dari tisu itu.

Sagara hanya asik melihat dari samping. Ya~ selagi masih ada tontonan yang menarik kenapa harus dihentikan

Leo : "........."

Leo harus bisa bertahan sampai orang yang bernama Gevano itu kembali.

"Oke, kalo gitu sekalian aja kalian berdua nginep di rumah gw, kita bakar-bakar." Ajak  Sagara.

"Bakar rumah lo." 

Pakkkk

Sagara memukul kepala Arka yang mulutnya tak bisa difilter itu.

"Lo jangan ngelunjak ya sialan. Lo mau gw jadi gembel di jalan." Sinis Sagara.

"mau ngk nih?, kalo ngk kita berdua aja." Sagara merangkul pundak Kafka.

"Iya iya. tapi, karena bang Vano ngk tau kapan pulangnya, gimana kalo kita ganti-gantian aja, dua hari dirumah lo, trus dua hari dirumah gw." Arka menatap mereka berdua.

"Oke, kita lakuin aja kayak gitu." Mereka bertiga mengagguk bersamaan.

Haisss...Leo terlupakan seorang diri.

Jika mereka berempat sibuk mendiskusikan hal menyenangkan apa yang akan mereka lakukan, maka berbeda dengan 4 bersaudara mahendra itu.

Mereka berempat bergegas kembali kerumah saat mengetahui Rayanza yang sudah pergi.

*  *  *

Mansio Mahendra.

"Bi!, Bi MARRY!" Zellyn berteriak memanggil bi Marry.

Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang