"Bulan depan, mereka akan datang kesini." Suara Nathan memecahkan kesunyian itu.
Dia menatap pada Rayanza yg masih menutup matanya. Dia tidak marah tapi masih melanjutkan ucapannya.
"Jangan khawatir, jika mereka membuat masalah bilang aja sama abang." Jelas Nathan sambil mengusap kaku pada kepala Rayanza. Gerakan yg sangat kaku, itu jelas dia tidak terbiasa dengan sesuatu yg seperti ini.
Shaka dan sikembar R juga menatap Rayanza dengan tatapan yg siap untuk berperang. Mereka juga akan melindunginya.
Masih sama, Rayanza tidak merespon sama sekali, dia tidak peduli. Dia bisa melindungi dirinya sendiri. Dia tidak butuh orang lain.
Menunggu sesaat, akhirnya Zellyn dan Cia kembali dari toko kue. Mereka membawa 4 jenis kue.
"Kenapa banyak sekali, apa kalian ingin mengadakan ulang tahun?" Tanya Rafka pada mereka berdua.
"Ngk, ini buat Zellyn sama bunda."ucapnya sambil mengangkat kue di kedua tangannya.
"Ini untuk Cia sama bang vano." Ucap cia yg menyodorkan kue itu pada Rayanza, tapi hanya di acuhkan olehnya.
Selesai membeli kue, mereka semua kembali duduk dan berkendara menuju mansion mahendra.
*
*
Sampainya mereka di mansion mahendra.
Tap
Tap
Tap
Suara langkah kaki mendekati mereka yg baru memasuki pintu mansion itu.
"Kalian sudah pulang. bi, siapkan makan malam dan makanan ringan untuk mereka." Suara lembut sang bunda menyambut mereka, dan menyuruh pengurus rumah tangga untuk menyiapkan makanannya.
Berjalan kearah mereka semua, ariana memeluk mereka satu persatu. Tentu saja itu diterima dengan hangat, termasuk Nathan.
Sampai Pada giliran Rayanza, sang bunda yg ingin memeluk anak yg jarang dia lihat ini dan jarang dia pedulikan itu, Menatap dirinya dengan dingin dan cuek.
Dia melihat Rayanza yg mundur dua langkah darinya. Itu sudah jelas bahwa dia tidak menginginkannya.
Melihat itu, sang bunda merasa sedih dan kecewa dihatinya.
Apakah dia sudah tidak bisa memperbaiki semuanya lagi.
Sedangkan Rayanza, setelah menghindari Riana, Dia berdiri seperti patung, sekarang kondisi Rayanza tidak bisa dijelaskan.
dia menatap kosong kedepan, Sesuatu memancar dimatanya yg gelap itu.
tangannya mengepal keras, matanya menggelap dingin.Melihat itu, Riana, yg merasa aneh dengan Rayanza meraih dan memegang tangannya. Apakah anaknya sakit atau memiliki masalah dengan tubuhnya?.
Sedangkan Rayanza yg tenggelam dalam kenangan masa kelamnya, merasakan seseorang memegang tangannya yg sontak membuat Rayanza menghempaskan tangan tersebut, yg membuat sang bunda, terdorong kebelakang, untung saja ada Nathan yg sigap dan dengan cepat menahan bundanya agar tidak terjatuh.
Mereka semua menatap marah pada Rayanza.
"Lo apa-apaan sih anj, Dia bunda lo, lo ngapain dorong bunda. Lo kalo marah jangan sampe ngelukain bunda gw sialan." Marah shaka yg melihat sang bunda tercinta yg hampir terjatuh jika tidak ada Nathan yg menahannya dibelakang.
"Lo kalo ada masalah, selesaiin baik-baik sialan. bukannya main tangan apa lagi dia bunda lo." Rafka.
"Lo jangan di kasih hati minta jantung ya sialan, kita udah mau baik-baik sama lo, dan lo malah kayak gini." Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi: RAYANZA OR RYIANZA [END]
Fiksi Remajatransmigrasi jadi imut ✖️ Transmigrasi seperti mayat hidup ✔️ Ryianza seorang pria dewasa berusia 25 thn Bertransmigrasi kejiwa seorang remaja SMA. Bagaimana sikap ryianza saat mengtahui raga yang ditempatinya memiliki nasib yang tidak jauh berbed...